Itu kan pertanyaan tendensius. Iya gak seh? Tidak baik seperti itu. Apalagi di bulan puasa.
Sebagai dedengkot Gang Sapi, Engkong jelas tersinggung, dong.
"Mpok  punya yang berbiji?" balas Engkong sengit.
"Enggak, Pak."
Baguslah. Mpok Siti bilang gak punya yang berbiji.Â
Engkong bakalan nanya Bang Pi"i, suami Mpok Siti, tukang buah keliling langganan, apakah betul dia tak punya biji.
"Empat kilo satu seprapat ons, Pak." Mpok Siti memberitahu berat semangka.
"Iya. Hitung berapa sepuluhribu dibagi sepuluh dikali satu seprapat."
"Gak usah, Pak. Bayar empatpuluh ribu saja."
Sambil pulang menenteng semangka, Engkong membathin, sebenarnya dia tak perlu sewot, jika saja tidak salah konteks.
Engkong telah meletakkan ujaran "Bapak cari yang berbiji" dalam konteks yang terlalu luas, yaitu mahluk hidup berbiji.