Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

13 Tahun Kompasiana, 7 Tahun Noise, 0 Tahun Voice

22 Oktober 2021   16:38 Diperbarui: 22 Oktober 2021   19:41 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagimu noise, bagiku voice! -Felix Tani

Saya telah memulai artikel ini dengan sebuah kesalahan fatal.  Menuliskan angka 13 sebagai kata pertama dalam judul adalah dosa besar. Harusnya ditulis "Tigabelas".

Tapi sudahlah.  Nabi munsyi Kompasiana, Daeng Khrisna Pabichara, sedang "tidur panjang".  Jadi saya tak perlu kebat-kebit takut dikritik sampai mendelik.  Daeng Khrisna, tetaplah ""tidur di Turatea sana.

Kesalahan yang disengaja seperti itu tergolong noise, gangguan, atau kebisingan.  Ya, noise! Dan itu gue banget.

Maksud saya, dalam 13 tahun usia Kompasiana, ada 7 tahun usia berkompasiana dari seorang Kompasianer yang dihabiskan hanya untuk mengumbar noise. Kompasianer yang saya maksud adalah Felix Tani, saya sendiri.

Di Kompasiana, noise adalah Felix Tani, dan Felix Tani adalah noise.  Begitulah saya memahami dan memaknai kehadiranku di Kompasiana sejak 2014.

Saya telah memaknai seluruh artikelku di Kompasiana sebagai noise. Sebagai kata-kata yang mengganggu Kompasianer dan Admin Kompasiana.  Kata-kata yang membuat tak nyaman. Karena saya setia menulis dengan perspektif anarkisme yang kusebut kenthirisme.

Bagaimanapun, sesuatu yang kenthir tak akan pernah membuatmu nyaman.  Dia selalu mengusikmu.  Mempertanyakan kemapanan pikiranmu. Sehingga kau akan menganggap artikelku sebagai gangguan, sesuatu yang bising, sehingga harus diredam.

Akhiran "-mu" pada kata-kata "membuatmu", "mengusikmu", dan "pikiranmu" di atas menunjuk pada Admin Kompasiana juga. Sebab saya tergolong pengritik paling bising tanpa mutu untuk Admin Kompasiana.  Jangan ingat itu!

Saya sangat paham, Kompasiana digiring pada sebuah kemapanan.  Suatu kondisi yang aman,nyaman, dan terkontrol.  Ada aturan untuk menjamin itu, termasuk aturan karantina artikel.  Tapi tak hanya itu.  Topik Pilihan dan event blog competition juga adalah instrumen untuk menciptakan kemapanan dan kenyamanan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun