Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #040] Pariban dari Hutabolon

12 Februari 2021   06:27 Diperbarui: 12 Februari 2021   08:51 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase oleh Felix Tani

Gosip gubahan Alogo itu berpangkal pada kunjungan adat keluarga Poltak ke rumah keluarga Berta di Hutabolon. Kejadiannya dua hari yang lalu, Sabtu."

"Poltak. Nanti, setelah bubaran sekolah, tak usah pulang. Tunggu ompung  di kedai Ama Rosmeri. Kita mau ke rumah tulangmu di Hutabolon. Sakit dia, tak kunjung sembuh. "

"Tulang, siapa, ompung?"

"Ama Rumiris."

Itu pembicaraan Poltak dan neneknya Sabtu pagi, minggu lalu, sebelum dia berangkat ke sekolah. 

Sebenarnya dia bingung. Taktahu persis, Ama Rumiris itu yang mana. Banyak kerabat yang terbilang tulangnya di Hutabolon.  Mau bertanya lebih rinci, tak ada waktu. Binsar sudah memanggilnya, berangkat ke sekolah.

Bubaran sekolah, Poltak dijemput oleh kakek dan neneknya serta bapak dan ibunya di teras kedai Ama Rosmeri.  Ibu Poltak menyunggi panci enamel besar di kepalanya.

"Ini makanan.  Nasi dan lauk daging babi."  Ibunya memberitahu karena Poltak memelototi panci itu dengan sorot mata ingin tahu.

"Kita mau mangupa tondi tulangmu.  Biar cepat sembuh."  Nenek Poltak menambahkan.

Mangupa tondi, membujuk roh atau jiwa seseorang yang terkena musibah.  Adat Batak ini bertujuan mengembalikan roh orang yang terkena musibah, misalnya sakit keras, agar kembali menyatu kembali ke rumahnya, tubuh orang yang terkena musibah.  

Orang Batak percaya, seseorang sakit karena roh atau jiwanya sedang menjauh dari badannya.  Karena itu harus dibujuk dengan cara menyulangkan sipanganon songgot-songgot, kejutan berupa makanan, kepada si sakit agar rohnya kaget dan kembali ke tubuh.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun