Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Rindu Kembali ke Tanahmu

29 Januari 2021   16:11 Diperbarui: 30 Januari 2021   14:56 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buntu Burake, Makale Tana Toraja (Dokpri)

Kepada Daeng Khrisna Pabichara Marewa:

Sekali waktu, pernah aku menginjak tanahmu. Berguru syukur di Tanah Maros yang permai. Dari riang harapan pada bentang padi sawah runduk menguning; taut janji damai danau dan bukit-bukit karst yang teguh di Rammang-Rammang; lukisan purba mistis pada dinding batu di Gua Leang-Leang; rubung beribu kupu-kupu pada jejak-jejak tualang Tuan Wallace di Bantimurung.  

Sekali waktu, pernah aku menginjak tanahmu. Belajar tabah di Tanah Enrekang yang keras. Dari lingga karang perkasa tegak di puncak Gunung Bambapuang; yoni setia Buntu Kabobong nan eksotis di lereng Gunung Nona; semerbak harum kopi dan cerah merah bawang dalam himpitan bebatuan di Antareja; godaan gemulai liuk aliran air Mata Allo di lembah nan permai.

Sekali waktu,  pernah aku menginjak tanahmu. Mereguk hening di Tanah Toraja yang damai. Dari jasad-jasad damai kekal di liang-liang hangat tebing karang Lemo, Ketekesu, dan Londa;  jiwa-jiwa bayi putih suci di batang pohon Tarra di Kambira; hamparan sawah bertingkat berselimut awan di Batutumonga dan Lolai; hutan menhir simbuang batu yang magis di Bori Kalimbuang;  manusia-manusia perindu kurnia sujud pasrah di bawah naungan Kristus Raja di Buntu Burake.  

Segala itu menanam kenang di benak, memupuk hasrat  di sanubari. Aku rindu, teramat rindu, untuk kembali lagi ke tanahmu. Mereguk maslahat dari tanah, air, udara , dan hayatnya. Kuimpi satu hari kau duduk menungguku di situ, menjaga hangat dua cangkir kopi pahit di atas meja tua. Hari itu seakan aku lunas membayar rindu di tanah kelahiran.(*)

Gang Sapi Jakarta, 29.01.2021 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun