"Gurunami!" Â Tiba-tiba Poltak mengacungkan telunjuk.
"Apa lagi kau, Poltak."
"Kami sering masuk hutan, Gurunami. Â Kami tak pernah tersesat." Â Poltak benar. Â Hutan adalah pekarangan untuk kampungnya. Â Mereka terbiasa masuk hutan mencari kayu bakar, atau mencari buah-buahan liar.
"Poltak! Â Maju ke depan!" Â Guru Barita tak habis pikir. Â Kenapa ada murid seperti Poltak. Â Tak pernah sungkan mengritik gurunya. (Bersambung)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!