Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Perlu Revolusi Ekonomi Rakyat di Timor Leste

9 November 2020   18:17 Diperbarui: 10 November 2020   21:56 1651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi Timor Leste sekarang ini adalah ekonomi semu. Periksakah data PDB 2017 (USD 2.5 milyar, Statita 2020) Kontributor terbesar PDB itu adalah sektor jasa (dana minyak, wisata, angkutan, dagang, dll) yaitu 78 persen. Pertanian dan industri masing-masing hanya 18 persen.

Faktanya mayoritas penduduk ada di pedesaan. Mereka adalah petani. Dengan kontribusi PDB pertanian hanya 18 persen, bisa dipastikan penduduk pedesaan Timor Leste miskin. Itu sebabnya ekonomi Timor Keste kini adalah ekonomi semu. Karena kontribusi pertanian inilah yang semestinya dominan, bukan jasa.

Dulu Indonesia menjalankan "revolusi hijau" untuk membangun ekonomi pertanian. Sekarang Timor Leste ada baiknya merumuskan sebuah "revolusi ekonomi rakyat". Kesampingkanlah sejenak mimpi hidup enak dengan rejeki minyak. Lupakan mimpi lompatan besar menjadi negara petrodollar.

Revolusi ekonomi rakyat Timor Leste berarti revolusi pertanian. Sebuah program modernisasi pertanian terpadu harus terjadi di sana. Petani harus dilatih dan aparat dinas pertanian harus ditingkatkan kapasitasnya. Teknologi pertanian harus ditingkatkan.   

Tanpa revolusi ekonomi pertanian rakyat, saya pikir, sulit berharap Timor Leste keluar dari perangkap kemiskinan. Belajarlah pada sejarah ekonomi Indonesia. Lalu tetaplah teguh dengan pilihan Timor Leste merdeka.

Revolusi politik sudah usai. Sekarang saatnya revolusi ekonomi.  Ayo, Timor Leste, bangkitlah!(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun