Kendati berupa pertanyaan, judul artikel tidaklah berindikasi hoaks. Itu fakta. Ada bukti empirisnya. Â
Mau lihat buktinya. Bukalah dua artikel Pak Tjip pada dua hari terakhir: "Ada Suara Ratapan Wanita di Surga" (K. 7/9/2020) dan "Orang Bisa Berbohong dengan Kata-kata" (K. 7/9/2020). Dua foto wanita cantik langsung nempel di kornea.
Ada apa dengan Pak Tjip, kok mendadak suka foto wanita cantik? Â
Sebelum sel-sel gosip a'la Bu Tejo di otakmu meliar ke "distrik merah", saya akan jelaskan duduk perkaranya.
Pertama, harus ditegaskan lebih dulu, di dunia ini hanya ada seorang wanita cantik bagi Pak Tjip. Namanya Ibu Roselina, mantan pacar satu-satunya. Jadi wanita dalam dua foto itu dipastikan tidak cantik untuk ukuran Pak Tjip.
Kedua, ekspresi wanita dalam dua foto itu mewakili pesan inti artikel Pak Tjip. Yang pertama mewakili ekspresi tangis wanita di surga. Yang kedua mewakili ekspresi mata yang tak bisa bohong. Maka dipilihlah dua foto itu untuk ilustrasi artikelnya.
"Masa sih cuma segitu alasannya?" Sel-sel gosip di otakmu tak puas.
Baiklah, saya berikan alasan pamungkas. Â
Begini. Pak Tjip itu pernah rasanan bahwa isi artikelnya itu-itu saja. Maksudnya celoteh bijak kakek. Â Ilustrasinya juga itu-itu saja. Maksudnya foto diri dan keluarga atau pun sahabat.
Nah, Pak Tjip khawatir para Kompasianer lama-lama jenuh. Terutama kaum millenial yang lagi hot-hotnya seperti Guido, Ozy, dan Juandi.
Karena itu Pak Tjip memikirkan suatu inovasi untuk daya tarik. Nah, ketemu ide untuk memasang foto wanita cantik menurut kaum millenial itu sebagai ilustrasi artikel. Â