Tragedi. Si kecil kini tak rewel lagi. Â Dia sudah berbaring damai dan tenang. Â Setetes susu dari payudara gersang ibunya telah dicecap tadi. Sumber tenaga untuk hembusan nafas terakhirnya.
Resesi. Mesin pabrik-pabrik mati. Â Dompet para bapak kerontang. Payudara para ibu mengering. Tangis lapar para bayi berubah hening.
Pandemi. Salahkanlah dia untuk mesin pabrik yang mati, dompet bapak yang kerontang, Â payudara ibu yang kering, dan nafas terakhir bayi yang telah dihembuskan. Maka aman sentosalah engkau semayam di singgasana kuasamu.
Peringatan. Perkawinan tragedi, resesi dan pandemi itu melahirkan sebutir benih revolusi. Jangan biarkan dia tumbuh. Ini sebuah peringatan.(*)
Gang Sapi Jakarta, 29 Agustus 2020