Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

17 Agustus 2020, Berharap Jokowi Berpakaian Adat Papua

15 Agustus 2020   07:27 Diperbarui: 15 Agustus 2020   14:16 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana mengenakan pakaian rumbai Papua dalam suatu kunjungan kerja ke Papua (Foto: tribunnews.com)

Pakaian adat adalah artefak filsafat etnisitas. Padanya termaktub  logika, etika dan estetika yang hidup dalam suatu etnik atau masyarakat hukum adat.

Mengenakan pakaian adat dengan demikian memanggungkan filsafat suatu etnik di ruang publik.  Memanggungkan dalam arti menyatakan struktur (logika), norma (etika) dan rasa (estetika)  yang dilakoni dalam hidup.

Dengan demikian pakaian adat adalah pelukisan harkat kemanusiaan suatu etnik. Harkat yang tinggi menurut ukuran nilai budaya etnik yang bersangkutan.

Perhatikan bahwa motif ulos Batak misalnya menggambarkan sejarah, alam, struktur sosial dan nilai-nilai budaya Dalihan na Tolu pada masyarakat Batak. Begitupun motif kain tenun ikat Ende Lio menggambarkan sejarah, alsm, struktur dan nilai-nilai budaya Ende Lio.

Dilihat dari sisi filosofis itu, maka secara subjektif semua pakaian adat setara wibawa dan keindahannya.  Menyatakan pakaian adat etnis ini lebih indah dibanding punya etnis itu adalah kesalahan objektivitas.

Karena kandungan filosofis itu, maka pilihan Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat pada acara-acara resmi kenegaraan patut diapresiasi. Dengan mengenakan pakaian adat seperti itu, Presiden Jokowi telah mengangkat filsafat dan harkat etnisitas ke tataran nasional dan bahkan internasional.

Presiden Jokowi telah menjalankan perannya sebagai duta bagi filsafat hidup etnisitas bagi dunia. Dunia menjadi tahu, Indonesia seperti direpresentasikan Pancasila, adalah integrasi kekayaan filsafat etnisitas. Pada setiap pakaian adat itu, termaktub lima sila Pancasila.  

Sejauh ini, melalui pengenaan pakaian adat, Presiden Jokowi sudah mengangkat filsafat kehidupan etnik Aceh, Batak, Bali, Bugis dan Sabu ke tataran nasional dan internasional. 

Pakaian adat Sabu dikenakannya kemarin, Jumat 14 Agustus 2020, saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Komplek DPR/MPR/DPD RI Senayan.

Pembagian wilayah adat dan suku di Papua (Foto: instagram tifa)
Pembagian wilayah adat dan suku di Papua (Foto: instagram tifa)
Pertanyaan bagi saya, kapan Presiden Jokowi akan mengenakan pakaian adat Papua dalam acara resmi kenegaraan? Apakah saya boleh berharap menyaksikan peristiwa itu pada Upacara Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2020 nanti di Istana Negara?

Saya secara khusus menunjuk pada pakaian adat Papua.  Itu akan menjadi tantangan besar bagi Presiden Jokowi.  Karena akan menunjukkan sebesar apa  apresiasi dan sedalam apa tafsir negara terhadap filsafat etnisitas Papua, sebagai bagian integral NKRI.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun