Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Mitos ke Sains, Mencari Leluhur Batak Toba dalam Empat Babak

30 April 2020   16:09 Diperbarui: 4 Mei 2020   20:38 2033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanah Batak nan permai, bukan ciptaan Dewi Deakparujar (Foto: pesona.travel)

Penting dicatat, riset ilmiah tentang proses migrasi itu telah meningkatkan pengetahuan asli tentang asal-usul dan sistem sosial Batak Toba ke level sains.  

Sains
Sains adalah narasi tulis universal yang sistematis tentang keberadaan alam raya, segala isinya, dan proses-proses di dalamnya yang dibangun melalui cara-cara logis.  

Riset-riset ilmiah tentang Batak sudah mengungkap asal-muasal Tanah Batak dan orang Batak.  Riset geologi mengungkap Tanah Batak dan Danau Tobanya adalah hasil kerja letusan Gunung Toba pada 73,000-75,000 tahun silam.  Jadi bukan hasil pekerjaan Dewi Deakparujar.

Demikian pula riset-riset antropologi dan sosiologi sudah menunjukkan bukti-bukti awal bahwa Siraja Batak, juga Tateabulan dan Isumbaon, bukanlah tokoh-tokoh perorangan. Nama-nama itu merujuk pada komunitas-komunitas awal etnik Batak.  

Bahkan leluhur Siraja Batak, yaitu Tantandebata, Bonangbonang, Engbanua, Miokmiok, sampai Ihatmanisia-Itammanisia diduga adalah komunitas-komunitas pemukim terdahulu di Tanah Batak.  

Hanya saja komunitas-komunitas pendahulu itu tidak diidentifikasi sebagai "Batak". Artinya, jauh sebelum komunitas Siraja Batak, sudah ada komunitas-komunitas perintis di sana.

Di masa lalu, identitas dan riwayat komunitas pendahulu itu tidak busa diungkap daya pikir para leluhur. Akibatnya kisah itu diabadikan sebagai legenda dan mitos.

Implikasinya, secara hipotetis bisa dikatakan bahwa etnik Batak Toba itu bukan hasil kembang-biak individu Siraja Batak ataupun Ihatmanisia.  

Kuat dugaan bahwa etnik Batak Toba sebenarnya memiliki leluhur beragam, bukan leluhur tunggal.  Mungkin sebagian dari Indocina, sebagian lagi dari India. 

Indikasinya adalah adanya dua belahan Batak dan adanya begitu banyak rumpun marga Batak.  Disamping kemiripan mitologinya.

Tentu perlu riset lebih mendalam untuk membuktikan hipotesis tersebut.  Bukan untuk membuktikan kesalahan legenda dan mitos. Sebab legenda dan mitos adalah produk keterbatasan pemikiran, sehingga tidak ada yang perlu disalahkan di situ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun