Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Stasiun Cikampek, Chairil Anwar, dan Penantian Commuterline

30 Agustus 2019   17:18 Diperbarui: 31 Agustus 2019   09:05 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peron Stasiun Cikampek yang klasik, resik, dan asyik (Foto: heritage.kai.id)

Saya membayangkan stasiun ini suatu saat menjadi stasiun kereta rel listrik komuter line untuk wilayah tertimur DAOP I Jakarta. Pasti stasiun ini akan jauh lebih ramai. Apalagi industri sedang bertumbuh di Cikampek-Karawang dan sekitarnya. Para pekerja asal Cikarang dan Jakarta pasti akan memilih jadi komuter. Lama perjalanan Gambir-Cikampek hanya sekitar 1 jam 20 menit.

Sejatinya warga dan pemerintah Kabupaten Karawang sendiri sedang menanti perpanjangan jalur komuter line dari Cikarang ke Cilampek. Sebab banyak warga yang bekerja di Cikarang, Tambun, Bekasi dan Jakarta. Perpanjangan jalur komuter line ke Cikampek akan sangat memvantu mereka. Sementara ini mereka masih harus bersusah-payah ke Stasiun Cikarang untuk mengakses komuter line.

Ongkos kereta regional Jakarta-Cikampek masih terlalu mahal untuk para komuter. Tiket kereta Tegal Ekspres Rp 50,000, sedangkan Argo Parahyangan Rp 150,000. Tiket kereta lokal sebenarnya murah: Walahar Ekspres Rp 6,000, Cilamaya Ekspres Rp 6,000 dan Jatiluhur Rp 5,000. Tapi jadwal pemberangkatannya tidak begitu sinkron dengan jam kerja formal pabrik dan perkantoran.

Begitulah kisah saya, Felix Tani, petani mardijker, komuter yang berharap kereta komuter line Jabodetabek segera menjadi kereta komuter line Jabodetabekampek.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun