Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Doa Orang Batak Mengatur Tuhan

14 Maret 2019   15:12 Diperbarui: 14 Maret 2019   16:22 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: hop.church

"Maka Tuhan mengabulkan doanya.  Cucu dari anak keduanya lahir sehat rohani dan jasmani.   Dia sangat gembira.  Sekali lagi dia memberi sumbangan untuk gereja."

"Dasarnya sudah renta, bapak tua itu jatuh sakit lagi.   Kali ini kesedihannya berlipat ganda.  Tuhan, panjatnya, mohon beri aku umur sedikit lagi saja.  Sampai anakku yang ketiga menikah.  Setelah itu Tuhan boleh ambil nyawaku."

"Maka Tuhan mengabulkan doanya.  Anak ketiganya menikah.   Bapak tua sangat bahagia.  Sebagai wujud syukur, dia memberi sumbangan besar untuk gereja." Umat mulai tergelak riuh.

"Kita semua pasti sudah tahu, bapak tua itu akan jatuh sakit lagi.  Lalu dia akan minta tambahan usia lagi.  Sampai melihat cucu dari anak ketiganya itu lahir."

"Begitulah kita orang Batak ini," Pak Pendeta memberi penekanan akhir. "Judulnya kita memohon, tapi niatnya mengatur Tuhan.  Agar memberikan segala sesuatu sesuai keinginan kita.   Kalau dikabulkan, kita beri sumbangan kepada gereja, dan makin rajin memohon sesuatu pada Tuhan."

"Tapi kalau tidak dikabulkan.  Kita marah.   Mogok ke gereja.  Mogok berdoa.  Kemana-mana teriak bahwa Tuhan tidak adil pada kita."

Pak Pendeta menutup kotbahnya diiringi tawa umat menertawakan diri.

***

Tadinya saya pikir hanya doa orang Batak yang mengatur Tuhan.   Ternyata saya keliru.   Rupanya doa politisi di negeri ini juga maunya mengatur Tuhan.

Ada politisi yang berdoa supaya Tuhan memenangkan Capres pilihannya.   Sebab kalau tak dimenangkan, katanya, maka tidak akan ada lagi orang yang menyembahnya.

Wah, itu bukan hanya mengatur.  Tapi sudah mengintimidasi, menakut-nakuti Tuhan.  Seperti seorang politisi menakut-nakuti rakyat.   Kalau tak pilih saya jadi Presiden RI, nanti RI akan bubar, katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun