Mohon tunggu...
Muhamad Sultanudin
Muhamad Sultanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Mahasiswa S1 EKonomi Pembangunan di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Membangkitkan Kesadaran Masyarakat terhadap Lingkungan Melalui Penerapan Komunikasi Pembangunan

13 Oktober 2023   23:26 Diperbarui: 13 Oktober 2023   23:31 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dapat dilakukan melalui Teori Difusi Inovasi, teori ini menggambarkan cara inovasi, seperti pengelolaan sampah yang lebih baik. Implementasi dari Teori Difusi Inovasi adalah dengan mensosialisasikan kepada masyarakat agar dapat lebih bijak dalam membuang sampah. Sampah tidak lagi menjadi bahan yang harus dibuang begitu saja, melainkan sampah dapat di daur ulang dan digunakan kembali. Masyarakat dapat memilah sampah yang tidak dapat diolah dan sampah yang dapat didaur ulang menjadi uang atau bahkan menjadi berbagai kerajinan tangan. Oleh karena itu dengan Teori Difusi Inovasi ini dapat menciptakan langkah yaitu pembuatan bank sampah.

Pembuatan bank sampah merupakan sebuah inisiatif yang muncul sebagai solusi difusi inovasi untuk mengatasi permasalahan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Bank sampah adalah suatu sistem di mana masyarakat, terutama di tingkat lokal atau komunitas, dapat mengumpulkan, mengolah, dan mendaur ulang sampah mereka dengan cara yang berkelanjutan dan menguntungkan. Inisiatif ini telah membawa perubahan  signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemahaman akan pentingnya menjaga alam. Bank sampah membantu mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah. Sampah tidak lagi  dianggap sebagai bahan yang harus dibuang, melainkan sumber daya yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali.  

Hal ini telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengurangi sampah dan menciptakan budaya daur ulang yang lebih kuat. Bank sampah memberikan insentif ekonomi kepada masyarakat yang terlibat. Dalam beberapa program bank sampah, masyarakat dapat menukarkan sampah dengan uang, makanan, atau barang lainnya. Hal ini memberikan insentif tambahan untuk memisahkan sampah, mendaur ulang, dan mengurangi sampah. Inisiatif-inisiatif tersebut juga dapat membantu mengurangi kemiskinan dan menciptakan peluang ekonomi lokal.  

Selain itu, bank sampah juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Masyarakat yang berpartisipasi dalam pengelolaan bank sampah dapat mengembangkan keterampilan baru, seperti pengelolaan sampah, pemilahan sampah, dan praktik berkelanjutan. Mereka juga belajar tentang konsep keberlanjutan dan mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek lingkungan lokal yang memperkuat komunitas mereka. Pembentukan bank sampah juga mendukung upaya pengelolaan sampah yang dilakukan pemerintah. Dengan mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah, bank sampah membantu mengurangi tekanan pada fasilitas pengelolaan sampah yang terkadang terbebani secara berlebihan. Masyarakat yang berpartisipasi dalam bank sampah sering kali menciptakan cara-cara baru untuk mendaur ulang atau menggunakan kembali berbagai jenis sampah, yang  dapat menjadi model untuk mengembangkan teknologi dan praktik berkelanjutan yang lebih luas. 

Secara keseluruhan, pendirian bank sampah telah membuka jalan bagi perubahan  positif dalam cara masyarakat berinteraksi dengan lingkungannya. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi permasalahan sampah tetapi juga mengubah cara masyarakat memahami dan peduli terhadap alam. Dengan meningkatnya kesadaran dan manfaat ekonomi yang dihasilkan, bank sampah merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun