Entah apa makna cinta bagi yang sudah berkeluarga, banyak teman-temanku bercerai, ketika ekonomi tak kunjung beranjak sejak pernikahan dimulai.
Cinta dan uang tidak bisa dipisahkan, cinta tidak bisa membuat perut kenyang, seribu ungkapan sayang tak bermakna ketika kebutuhan perut datang.
Banyak kisah pilu kita dengar, banyak perempuan harus ke menjadi TKW karena suami tak kunjung mendapatkan pekerjaan, bahkan hutang diwarung makin bertumpuk, kebutuhan anak-anak tak bisa disetop, memanggil jiwa, hati seorang perempuan untuk memberikan sumbangsih dan pengabdian kepada keluarga.
Hanya kadang banyak laki-laki tidak menyadari pengorbanan perempuan ini, bahkan kisah pilu terjadi, ketika sang istri menahan rindu dan napsu dinegeri orang, banyak para suami mencari kesempatan untuk mencari istri baru.
Itu juga yang terjadi dengan mantan pegawai kami,yang keluar kerja karena merasa tidak cocok dengan rekan kerjanya yang lain, rela menganggur dan diam dirumah, sementara sang istri sibuk berdagang nasi kecil-kecilan.
Beban keluarga yang makin berat, membuat keputusan sang istri untuk menjadi TKW di Malaysia, sementara suaminya tetap menjadi pengangguran dan mengharapkan kiriman dari sang istri.
Mendengar suaminya tak kunjung bekerja, sang istri menyetop kiriman uang agar suaminya sadar, tapi apa daya, sang suami malah mencari istri lain, dengan mengaku duda.
Selang dua tahun kemudian, sang istri pulang dan membawa uang cukup banyak, sang suami tidak mau diajak pisah, karena sang suami bilang dia tidak tahan menahan kebutuhan seksnya pada saat istri jauh dari dirinya, dan dia sangat mencintai istrinya.
Hebatnya, sang istri luluh dan rela dimadu, walau sampai saat ini kebutuhan ekonominya tidak dipenuhi sang suami, karena untuk membiayai istri keduanya saja sulit.