Mohon tunggu...
Muhammad Irsyad Suardi
Muhammad Irsyad Suardi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Magister Sosiologi Universitas Andalas

Lahir di Padang, Sumatera Barat, 19 Desember 1996. adalah seorang sarjana sosial yang mulai aktif menulis opini dimedia massa lokal dan nasional. baik media cetak maupun media online. tamat dari Sosiologi Universitas Andalas tahun 2020 dan melanjutkan pendidikan ke jenjang magister dengan jurusan yang sama.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jalan Sunyi Kepahlawanan Achmad Mochtar

14 November 2020   17:45 Diperbarui: 14 November 2020   17:48 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai laki-laki Minang, AM tidak akan menyerah sampai cita-cita luhurnya dirasakan banyak orang. Terbukti, tahun 1937 ia bergabung dalam Lembaga peneliti Eijkman yang setelah dilakukan musyawarah terpilih menjadi ketua Eijkman pertama di Indonesia. Nafas Panjang dan kehadiran AM telah mewarnai corak kerja dan disiplin kerja yang jarang mengenal surut. Walaupun masih dikendalikan secara kelembagaan oleh Jepang, namun dalam sanubari AM sanggat tidak senang terhadap berbagai intervensi yang dilakukan tentara Jepang.

Pahlawan 

Tidak akan ditemui dalam lembaran mata pelajaran sejarah siswa-mahasiswa sekarang perjuangan AM. Mungkin hanya ada dalam lembaran sejarah arsip Lembaga Eijkman sekarang. Dan itu tidak untuk disebarluaskan.

Dengan mengenang dan mempelajari sejarah menjadi satu moment kepada generasi sekarang, untuk meneladani sifat seorang AM yang Tangguh berjuang walaupun dalam bayangan Jepang saat itu. Bahkan, AM rela mengorbankan nyawa demi menyelamatkan semua rekan staf dibawah pengawasannya Ketika itu.

Untuk itu, tidak elok rasanya nama seorang Achmad Mochtar hanya dikenang begitu saja sebagai tulisan berhiaskan di dinding rumah sakit di Bukittinggi. Untuk lebih menghormati jasa tanda dan jasa perjuangan beliau supaya kita warga Sumatera Barat mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk menjadikan beliau salah seorang pahlawan nasional. Sehingga, Sumatera Barat setidaknya dapat menebus atau memberikan ruang besar kepada beliau atas jasa dan keteladanan beliau selama hidup.

Usulan, untuk menambah di catatan mata pelajaran sejarah, agar dicantumkan dan diberi biografi lengkap kisah perjuangan seorang Achmad Mochtar yang bisa diteladani bagi generasi sekarang. Karena, Bung Karno pernah berpidato "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya". "Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!" ujar Bung Karno di Pidato 17 Agustus 1966 saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun