Mohon tunggu...
M Solichin
M Solichin Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dengan hati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang penulis yang menulis dengan hati dan berkarya dengan rasa serta mengedepankan sisi edukasi dan informasi yang semoga bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kreativitas Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto Daerah D Memilah Sampah Jadi Emas

23 Maret 2019   03:05 Diperbarui: 23 Maret 2019   08:30 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kegiatan ketrampilan

Banyumas - Dalam rangka memperingati HUT Dharma Pertiwi yang ke 55 Tahun 2019, ibu-ibu Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto Daerah D melaksanakan Gerakan Nasional memilah sampah menjadi emas, Kamis (21/3/2019).

Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Sudagaran Kec. Banyumas ini, diikuti puluhan anggota Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto, gabungan dari Ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro, Jalasenastri Lanal Cilacap dan PIA Ardhya Garini Lanud Jenderal Soedirman Purbalingga yang dipimpin langsung oleh Ketua Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto Daerah D Ny. Anita Dani Wardhana sekaligus Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro.

Kreatifitas Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto Daerah D Memilah Sampah Jadi Emas
Kreatifitas Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto Daerah D Memilah Sampah Jadi Emas
Kegiatan diawali dari asrama Makorem 071/Wijayakusuma dengan melakukan kegiatan pungut sampah disetiap rumah asrama, kemudian sampah-sampah tersebut usai dipilah pilih antara sampah organik dan non organik, sampah non organik kemudian di hantar masing-masing penghuni rumah ke pengepul sampah yang sudah siap menerima sampah seperti botol plastik, kardus, kertas maupun plastik di lingkungan mereka. 

Dalam kegiatan ini, dilaksanakan dengan sistim Bank Sampah yang dikoordinir Sanggar Mutiara Desa Sudagaran Banyumas.Peserta bank sampah, menyetorkan sampah non organik seminggu sekali kepada petugas pengepul. 

Setelah terkumpul, petugas menimbang dan mencatat berat sampah yang disetorkan peserta bank sampah, kemudian pengepul membawa tumpukan sampah non organik tersebut ke sanggar Mutiara, sebagai bahan produksi ketrampilan untuk dijadikan berbagai seni kreatifitas masyarakat Desa Sudagaran, seperti tempat duduk dan meja (botol bekas) dan kerajinan anyaman tas, bunga, baju, dan lainnya dari plastik bekas.

Ketua Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto menunjukkan hasil karyanya
Ketua Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto menunjukkan hasil karyanya
Ny. Anita Dani Wardhana dalam sambutannya mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini sebagai salah satu wadah menjalin tali silaturahmi dan persaudaraan sesama anggota organisasi maupun dengan organisasi kewanitaan lainnya dan masyarakat. Disamping itu, sebagai bentuk kepedulian para Ibu-ibu terhadap lingkungan sekitar dengan mengambil hikmah dan manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan.

Terkait gerakan memilih sampah menjadi emas merupakan salah satu sasaran dalam kegiatan HUT Dharma Pertiwi ke-55  memanfaatkan kegiatan dengan memberikan pelatihan ketrampilan Ecobrik mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat.

Dikatakan, sampah selain menjadi perhatian, sampah juga memiliki manfaat sangat banyak, bisa diolah dan digunakan  ke berbagai macam kebutuhan keluarga maupun kebutuhan lainnya.

Ketua Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto Daerah D pada kesempatan tersebut  juga mengajak seluruh anggota organisasinya dan masyarakat agar jangan membuang sampah begitu saja karena sampah tersebut manfaatnya sangat berguna bila diolah dengan baik. Sampah dapat sebagai tambang emas, bila sampah tersebut kita berdayakan sebagai barang yang berproduktif guna menambah income bagi keluarga kita.

Usai acara gerakan memilih sampah menjadi emas dilanjutkan dengan pelatihan ketrampilan Ecobrik dari bahan sampah berupa ketrampilan botol minuman yang diberdayakan tempat duduk beserta mejanya serta merajut limbah plastik menjadi tas ataupun kerajinan tangan lainnya. (M.Solichin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun