Dari saya, filsafat pendidikan Islam mempunyai kontribusi  yang sangat krusial terhadap arah pendidikan pada era kontemporer. Bila kita melihat kenyataan pendidikan terkini saat ini, sering kali terjadi ketimpangan antara kecerdasan intelektual menggunakan kepribadian yang berakhlak. banyak siswa yang pintar secara akademis, tetapi kurang mempunyai pencerahan moral, spiritual, serta sosial. Di sinilah filsafat pendidikan Islam hadir sebagai landasan yang menekankan bahwa tujuan primer pendidikan bukan sekadar membentuk energi kerja terampil, melainkan membentuk manusia yg seutuhnya.
Filsafat pendidikan Islam tidak hanya berbicara tentang transfer ilmu, tetapi lebih lagi menyentuh duduk perkara nilai serta makna kehidupan. Pada perspektif Islam, proses pendidikan dilihat sebagai ibadah dan bagian dari tanggung jawab manusia menjadi khalifah di bumi. Bagi saya, hal ini krusial sebab memberikan kesadaran bahwa menuntut ilmu tidak boleh sekadar buat mencari keuntungan materi atau kedudukan sosial, tetapi harus diorientasikan untuk membawa manfaat bagi diri sendiri, warga , dan  lingkungan. Konsep ini sangat relevan dengan tantangan pendidikan kontemporer yang kerap terjebak di materialisme.
Selain itu, filsafat pendidikan Islam menekankan keseimbangan antara nalar, hati, dan  sikap. Pendidikan terkini cenderung menekankan kemampuan berpikir kritis, inovasi, dan  penguasaan teknologi, tetapi seringkali kali mengabaikan dimensi etis dan  spiritual. Akibatnya, lahirlah generasi yang pandai  secara akademik, tetapi ringkih dalam menghadapi krisis moral dan  sosial. Menurut saya, konsep Islam yang menempatkan ilmu menjadi amanah sekaligus jalan ibadah bisa mengisi kekosongan itu. Menggunakan begitu, pemanfaatan ilmu tidak akan salah arah, karena selalu dikaitkan menggunakan tanggung jawab kepada Allah serta sesama manusia.
Dalam konteks globalisasi, filsafat pendidikan Islam juga mempunyai peran strategis. Konsep rahmatan lil ‘alamin contohnya, mengajarkan bahwa ilmu serta pendidikan wajib  diarahkan untuk membawa rahmat bagi semua alam. Hal ini berarti bahwa pendidikan tidak boleh melahirkan individu yang hanya mementingkan dirinya sendiri, tetapi wajib  melahirkan insan yang peduli pada lingkungan, adil terhadap sesama, dan  mempunyai kepekaan sosial. Saya melihat nilai ini sangat relevan di tengah tantangan global modern yang sarat menggunakan persaingan, individualisme, dan  pendayagunaan alam.
Tidak hanya itu, filsafat pendidikan Islam juga menekankan pentingnya akhlak menjadi inti pendidikan. Jika pendidikan modern banyak menekankan capaian akademik, filsafat Islam mengingatkan bahwa kecerdasan harus dibarengi dengan akhlak mulia. Bagi saya, ini adalah kontribusi  besar  yg wajib  terus digaungkan, karena pendidikan sejati ialah membentuk manusia yang utuh, bukan sekadar pekerja atau tenaga profesional. Akhlak sebagai fondasi yang menghasilkan ilmu benar-sahih berguna serta tidak disalahgunakan buat kepentingan sesaat.
Kontribusi  lain yang berdasarkan saya sangat penting artinya gagasan integrasi ilmu pada filsafat pendidikan Islam. Konsep ini menolak pemisahan antara ilmu agama serta ilmu umum , sebab keduanya berasal dari asal yg sama, yaitu Allah. Pada praktik pendidikan kontemporer, integrasi ini bisa diwujudkan menggunakan menghubungkan nilai-nilai spiritual menggunakan sains, teknologi, maupun ilmu sosial. Contohnya, pada pembelajaran sains, pengajar bisa menekankan pentingnya menjaga alam sebagai amanah dari yang kuasa. Hal ini menghasilkan pendidikan lebih bermakna dan  membentuk kesadaran ekologis yg berakar di spiritualitas.
Akhirnya, saya melihat bahwa filsafat pendidikan Islam bukanlah sesuatu yang terpisah dari realitas pada masa ini, melainkan justru menjadi fondasi untuk memperbaiki arah pendidikan. Pendidikan yang hanya mengutamakan kecerdasan otak tanpa memperhatikan hati serta akhlak akan melahirkan generasi yang cerdas namun bisa saja kehilangan arah. Kebalikannya, Bila pendidikan dibangun di atas kerangka filsafat Islam, maka generasi yang lahir akan memiliki kecerdasan yg seimbang, kesadaran spiritual, serta kepekaan sosial yang tinggi.
Dengan demikian, kontribusi  filsafat pendidikan Islam bagi pendidikan pada masa ini sangatlah besar. Ia memberi keseimbangan antara ilmu serta akhlak, antara pengetahuan dan  tanggung jawab, serta antara kebutuhan global serta akhirat. menurut saya, pendidikan pada era terkini akan lebih bermakna Bila tak hanya menyiapkan siswa sebagai profesional yang sukses, tetapi jua sebagai manusia yang bijaksana, berintegritas, serta bisa memberi manfaat bagi kehidupan bersama. Inilah esensi dari pendidikan yang sejati berdasarkan pandangan filsafat Islam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI