Mohon tunggu...
M Said
M Said Mohon Tunggu... Lainnya - As salam

Mahasiswa IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menentukan Cakupan dan Urutan Bahan Ajar Akidah Akhlak

21 Mei 2021   09:43 Diperbarui: 21 Mei 2021   09:47 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum kita menentukan cakupan dan urutan bahan ajar akidah akhlak, kita harus tau terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan bahan ajar akidah akhlak. bahan ajar disini merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Adapun jenis-jenis bahan ajar itu sendiri yaitu, Pertama, bahan ajar cetak. Seperti contoh : Handout, Buku, modul, LKS, brosur, leaflet, foto, gambar, model, maket. Bahan ajar cetak disini yaitu dapat mempermudah siswa dalam mempelajarinya selain siswa dapat mempelajari disekolah siswa juga dapat mempelajari dirumah, melihat ketersedian bahan yang sangat mudah diperoleh. Kedua, bahan ajar dengar. Seperti contoh : Kaset, radio, piringan hitam, compact disc.

Bahan ajar yang satu ini sering kita menyebutnya dengan media audio atau suara yang dihantarkan oleh gelombang udara yang dapat didengar oleh telinga manusia, manfaat dari media audio disini akan meningkatkan daya ingat siswa dalam memahami materi pembelajaran. Ketiga, bahan ajar pandang (visual) seperti foto, gambar atau maket, media ini hanya bisa dilihat dan memberikan pemahaman kepada siswa jika dalam pembelajaran ada materi yang berkaitan dengan objek yang berukuran besar atau sulit bagi siswa untuk melihat secara langsung.

Keempat, bahan ajar pandang dengar. Seperti contoh : VCD, film, media audiovisual mempunyai keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan media-media pembelajaran yang ada, media audiovisual dapat meningkatkan retensi ingatan, meningkatkan transfer ilmu dalam pembelajaran.

Kelima, bahan ajar multimedia interaktif. Seperti contoh : Pembelajaran berbasis komputer, Web, bahan ajar ini dapat mempermudah peserta didik yang mempunyai kendala mengenai jarak, maka peserta didik dapat mengakses materi yang tersedia melalui internet dengan mudah, media ini disebut juga dengan media yang berbasis online/daring(dalam jaringan).

Sedangkan  yang dimaksud dengan akidah akhlak yaitu sebagai berikut : Akidah adalah keimanan yang tangguh dan bersifat pasti kepada Allah SWT. dengan segala pelaksanaan kewajiban bertauhid dan taat kepada-Nya, beriman kepada malaikat, rasul, kitab, hari akhir, takdir baik dan buruk-Nya serta mengimani seluruh hal yang telah shohih tentang prinsip-prinsip agama, perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang telah menjadi ijma' dari shalafu ash-sholih, serta seluruh berita-berita qhat'i atau pasti, baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan as-sunah yang shohih serta ijma' shalaf ash-sholih. Sedangkan Akhlak adalah sifat atau perangai yang tertanam dalam jiwa seseorang yang dengan mudah melakukan aktifitas atau perbuatan tanpa membutuhkan pertimbangan dan pemikiran terlebih dahulu.

Adapun hubungan antara akidah dan akhlak dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu dari segi obyek pembahasan dan dari segi fungsinya. Dari segi obyek pembahasannya, akidah membahas tentang Tuhan, baik itu dari segi zat, sifat, serta perbuatannya. Kepercayaan dan keimanan yang kuat kepada Tuhan tersebut akan memberi landasan untuk mengarahkan amal perbuatan yang dilakukan oleh manusia, sehingga perbuatan yang dilakukan oleh manusia akan tertuju semata-mata karena Allah SWT.

Dengan demikian akidah akan mengarahkan perbuatan manusia menjadi amal perbuatan yang ikhlas, dan keikhlasan ini merupakan salah satu bentuk sikap akhlak yang mulia. Sedangkan dari segi fungsinya, akidah menghendaki agar seseorang yang bertauhid meniru dan mencontoh terhadap subyek yang terdapat di dalam rukun iman. Jika kita percaya, bahwa Allah SWT. memiliki sifat yang mulia, maka sebaiknya orang yang bertauhid dapat meniru sifat-sifat-Nya. Seperti contoh sifat Rahman dan rahim Allah, bagi manusia yang merasa dirinya meyakini dan mengimani Allah SWT. sudah seharusnya manusia tersebut dapat meniru sifat Allah tersebut, yaitu bersikap kasih sayang kepada makhluk Allah yang lainnya.  

Kemudian Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup bahan ajar harus memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif,  aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif yaitu aspek yang meliputi pengetahuan siswa. Sedangkan aspek afektif yaitu aspek yang meliputi sikap siswa. Kemudian aspek psikomotorik yaitu aspek yang meliputi keterampilan siswa.

Adapun dalam menentukan ruang lingkup bahan ajar mengenai apa yang harus diajarkan kepada peserta didik merupakan masalah yang semakin sulit bagi para pendidik. Beberapa penyebabnya yaitu, Pertama, Materi pelajaran cepat bertambah luas karena eksplosi ilmu pengetahuan. Kedua, belum ada kriteria yang pasti tentang bahan ajar apa yang perlu diajarkan dan belum ada cara tentang mengorganisasi kurikulum yang dapat diterima oleh semua kalangan, baik peserta didik maupun para pendidik. Ketiga, pembelajaran yang tradisional tidak lagi memadai. Kemudian timbul tujuan baru seperti berpikir kritis dan kreatif, memahami lingkungan sosial dan memahami dunia internasional. Keempat, pembelajaran tentang hal-hal baru ditambahkan, sedangkan pembelajaran tentang hal-hal yang lama masih disampaikan, sehingga beban belajar peserta didik bertambah banyak dan membuat pengetahuan peserta didik dangkal tentang aneka ragam bidang.

Adapun dalam menentukan urutan bahan ajar dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok,  yaitu pendekatan prosedural dan pendekatan hierarkis.
Pendekatan prosedural yaitu urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu tugas. Misalnya, langkah-langkah menelfon, mengoperasikan peralatan kamera video, dsb. Sedangkan pendekatan hierarkis yaitu urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang, yaitu dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. artinya yaitu materi yang sebelumnya harus dipelajari terlebih dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi pembelajaran berikutnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun