Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dua Prinsip Menjaga NKRI

17 Agustus 2020   12:12 Diperbarui: 17 Agustus 2020   12:24 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang dari negara lain seperti Eropa, Amerika yang iri dengan Indonesia dan bermimpi untuk dapat hidup di Indonesia. Tentu lahirnya negara Indonesia adalah berkah yang harus disyukuri oleh segenap rakyatnya.

Ketika kita bisa mensyukuri nikmat sebagai negara Indonesia, insya Allah yang akan muncul di benak rakyat adalah bagaimana berbuat baik dan nyata guna membuat Indonesia semakin maju. 

Tiada rasa syukur tanpa sebuah aksi nyata untuk kemajuan negara, kira-kira begitu filosofinya. Saat rasa syukur atas nikmat kemerdekaan muncul, seburuk apapun kondisinya negara ini, tak akan pernah keluar kata hujatan kita atasnya. Karena kemerdekaan adalah nikmat Tuhan, maka akankah kita mendustakannya?

Kedua, memegang prinsip bhinneka tunggal Ika. Dalam Al Qur'an Allah berfirman, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". (Qs. al-Hujurat: 13)

Sesungguhnya manusia sudah ditakdirkan Allah untuk menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Ini adalah ketetapan Allah yang tidak bisa dirubah dan harus diterima dengan ikhlas oleh manusia. Tak terkecuali Negara Indonesia yang terbentuk dari bermacam-macam suku.

Keanekaragaman suku, agama, bahasa, dan budaya rakyat Indonesia semestinya bukan untuk dipertentangkan, namun justru menjadi modal dasar kemajuan bangsa. 

Janganlah memunculkan narasi-narasi yang memunculkan kebencian bernuansa SARA, karena Indonesia adalah rumah bersama bukan rumah segelintir golongan. Keanekaragaman ini harus tetap terjaga dalam bingkai bhinneka tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Prinsip bhinneka tunggal Ika harus dipegang teguh oleh semua rakyat Indonesia. Tidak boleh faktor SARA membuat kita terpecah belah. Pada dasarnya Allah sudah mentakdirkan manusia itu hidup berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, bukan satu bangsa dan suku. Allah memberi nikmat keberagaman kepada rakyat Indonesia, bukan sebuah hukuman apalagi kutukan.
Dirgahayu NKRI ke 75

MRR, JKT-17/08/2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun