Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rekam Jejak dan CAPIM KPK, Perlukah?

6 September 2019   08:03 Diperbarui: 6 September 2019   08:37 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita tidak tahu apa motif sesungguhnya dari orang-orang terutama yang sudah menjadi Capim KPK ke depannya ketika berhasil menjadi pimpinan KPK. Namun kita yakini bahwa motif mereka adalah memperkuat KPK dan menggencarkan agenda-agenda pemberantasan korupsi. 

Sungguhpun demikian standar kita bangsa Indonesia tidak berubah bahwa pimpinan KPK haruslah manusia separuh dewa, tidak bisa ditawar-tawar untuk menjadi nahkoda lembaga superbody (KPK). 

Alat yang sangat efektif untuk menilai apakah dia manusia separuh dewa atau bukan adalah rekam jejak. Maka pilihlah pimpinan KPK dengan rekam jejak minimal baik kalau tidak bisa dikatakan cemerlang, sebaliknya tolaklah yang bermasalah dengan rekam jejaknya.

Bola ada di tangan Presiden untuk menyerahkan nama-nama Capim KPK kepada DPR. Selanjutnya pemilihan pimpinan KPK akan dilakukan oleh wakil-wakil rakyat. Kalau kemudian rekam jejak tidak diperhatikan oleh Presiden maupun DPR, biarlah nanti waktu yang akan berbicara mengenai nasib pemberantasan korupsi di Indonesia. Sebagai rakyat kita sudah mengingatkan agar penguasa dan wakil rakyat benar-benar melihat dengan serius rekam jejak para calon dewa anti korupsi ini. 

Di era keterbukaan seperti sekarang melihat rekam jejak para Capim KPK tidaklah sulit bagi masyarakat umum, apalagi bagi Presiden dan DPR yang mempunyai alat dan kuasa. Semoga hanya mereka yang benar-benar layaklah yang akan terpilih menjadi Pimpinan KPK. Kalau ini terjadi, bolehlah kita sedikit lega karena koruptor tidak akan bisa tidur nyenyak.

MRR, Jkt-06/09/2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun