Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Langkah Pertama Pembuka Kesuksesan

11 April 2018   21:56 Diperbarui: 11 April 2018   22:12 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang Agus Prayogo dan Eduardus Nabunome tidak akan menjadi juara dan pemegang rekor lari nasional jika hanya duduk dan berdiam diri. Mereka menjadi juara lari karena mau melangkahkan kakinya secepat mungkin untuk menjadi yang pertama menyentuh garis finish dan mengalahkan para pelari lainnya.

Namun dari ribuan langkah yang telah mereka jalani untuk menjadi juara, langkah pertamalah yang menentukan ribuan langkah selanjutnya.

Langkah pertama akan diikuti oleh langkah-langkah berikutnya, namun tanpa langkah pertama maka ribuan bahkan jutaan langkah selanjutnya tidak akan pernah dihasilkan.

Jadi kalau langkah pertama tidak pernah dijalankan oleh Agus Prayogo dan Eduardus Nabunome, maka bisa dipastikan mereka tidak akan pernah menjadi juara nasional lari maraton. Bisa dikatakan bahwa langkah pertamalah yang akan menentukan kelanjutan suatu cerita.

Kisah langkah pertama ini tidak hanya dalam dunia olahraga lari, namun hal ini merupakan suatu fenomena kehidupan yang lazim kita temui. Seseorang akan menjadi stagnan, jalan di tempat, tidak maju-maju selama dia takut melangkah.

Mau menikah tidak berani, mau keluar kerja gak berani, mau menjadi direktur malu-malu, mau membeli rumah takut tidak bisa nyicil, semua itu adalah contoh bentuk keraguan banyak orang ketika mau melangkah maju. Apabila orang masih bersikap seperti itu maka dipastikan hidupnya ya akan gitu-gitu aja.

Sama halnya akan situasi di suatu perusahaan. Ada suatu kondisi dimana perusahaan X sudah mengalami pertumbuhan bisnis yang stagnan karena pasar dan konsumennya sudah jenuh. Oleh karenanya dari bagian pengembangan bisnis sudah mengkaji dan membuat konsep bisnis baru dengan pilihan bisnis A, B, C, dan D.

Semua pilihan bisnis ada resiko dan keuntungannya masing-masing, dan semuanya terpetakan dalam matrix resiko berisi plus minus akan pilihan bisnis tersebut yang sangat jelas. Pilihan harus diambil apabila perusahaan ingin selamat dan terus berkembang.

Pemimpin perusahaan X bisa memilih salah satu dari empat pilihan yang ada atau tidak memilih sama sekali, semuanya ada resiko. Apabila tidak memilih maka perusahaan tidak akan pernah melangkah maju, namun hanya berdiam di tempat lalu lama-lama mundur dan terakhir ketika sudah tidak bisa bertahan maka perusahaan akan bubar.

Ketika memilih salah satu pilihan bisnis, maka perusahaan X punya kesempatan untuk selamat dari kondisi yang ada meskipun ada juga potensi kegagalan, namun minimal sudah melangkahkan kaki untuk menuju perbaikan.

Perkara dalam langkah selanjutnya ada banyak masalah maka bisa diselesaikan sambil jalan, sehingga tidak stagnan dan diam di tempat. Ibarat kata duduk diam mati, berjuang juga mati, maka pilihan yang diambil adalah berjuang dan mati terhormat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun