Selain menjadi simbol kebangkitan industri dirgantara Indonesia, N-250 membuktikan bahwa kemampuan riset dan inovasi bangsa tidak kalah dengan negara-negara maju.
Tantangan dan Akhir Proyek N-250
Sayangnya, kejayaan N-250 harus terhenti akibat krisis moneter Asia 1997-1998. Dalam kondisi ekonomi yang sulit dan di bawah tekanan Dana Moneter Internasional (IMF), pemerintah Indonesia diminta untuk menghentikan berbagai proyek strategis, termasuk pengembangan N-250. Akibatnya, produksi massal pesawat ini batal dilanjutkan dan proyek dihentikan secara resmi.
Meski begitu, warisan teknologi dan semangat yang dibawa N-250 tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi perkembangan industri kedirgantaraan Indonesia.
Status Kini: Ikon Kebanggaan di Puspiptek BRIN Serpong
Prototipe N-250 tidak hanya menjadi koleksi bersejarah yang dipajang di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, tetapi juga telah mendapatkan tempat kehormatan sebagai ikon di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Serpong.
Kehadiran N-250 di Puspiptek BRIN bukan sekadar pajangan, melainkan simbol pengingat bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam teknologi dan inovasi. Pesawat ini menjadi sumber inspirasi bagi para peneliti dan generasi muda untuk terus berkontribusi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional.
N-250 Gatotkaca dan B.J. Habibie adalah dua wajah kebanggaan Indonesia dalam bidang teknologi dan inovasi. Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat mereka untuk mengangkat kemajuan teknologi Indonesia tetap hidup. Kisah dan warisan mereka mengajak kita untuk terus percaya bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI