Contohnya, air yang hanya memiliki ikatan kovalen antar atom, ternyata memiliki ikatan hidrogen antar molekul, yang membuat titik didihnya tinggi dan memungkinkan fenomena seperti es mengapung.Â
Dalam latihan, saya menganalisis berbagai senyawa:
Senyawa kovalen: H₂O, NO, CH₄, NH₃
-
Senyawa ionik: MgO, Li₃PO₄, Ni₃(PO₄)₂
Logam: Cu, Zn
Dari kombinasi unsur dan perbedaan keelektronegatifan, saya bisa mengidentifikasi pola-pola dasar ikatan. Saya menyadari bahwa logika kimia menuntut ketelitian, namun juga membuka pemahaman mendalam tentang keteraturan alam.
Yang paling menarik bagi saya adalah menyadari bahwa setiap ikatan, betapapun kecilnya, punya konsekuensi besar dalam dunia nyata. Mengapa plastik sulit larut? Kenapa logam bisa menghantarkan listrik? Semuanya kembali pada ikatan.
Pelajaran tentang ikatan kimia mengubah cara pandang saya terhadap materi. Saya kini melihat benda bukan hanya sebagai objek, tapi sebagai hasil interaksi antaratom yang kompleks. Dunia menjadi lebih masuk akal, lebih terstruktur, dan justru—lebih menakjubkan. Memahami ikatan kimia bukan hanya untuk ujian, tapi untuk memahami mengapa dunia ini bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI