Mohon tunggu...
M Jazuli Rahman
M Jazuli Rahman Mohon Tunggu... Guru - Guru, pegiat outdoor, aktivis kebencanan.

Mrjazuli@gmail.com https://www.instagram.com/jazuli_rahman/ https://www.facebook.com/jazuli.rahman

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berburu Nila Babon di Waduk Riam Kanan

27 Maret 2021   14:55 Diperbarui: 29 Maret 2021   16:50 3135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cahaya merah fajar di Waduk Riam Kanan| Foto: Dokumentasi Pribadi

Hari ini kami memilih memancing dengan klotok. Setelah perbekalan pancing dan perut sendiri sudah siap, kami menaiki klotok yang sudah dipesan jauh-jauh hari. 

Kita hanya menyediakan uang Rp 600.000,- untuk menyewa klotok dengan penumpang 10 orang. Jadi per orang menyediakan Rp 60.000, klotok sudah bisa digunakan seharian penuh dan berpindah-pindah sesuai keinginan.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Matahari sudah mulai menyiram permukaan air dan klotok saat kami meninggalkan pelabuhan. Udara dingin pagi mengharuskan kami menarik resleting jaket lebih tertutup lagi. 

Embun terlihat dipermukaan air danau yang berwarna hijau. Perjalanan kami menuju Desa Jungur melewati beberapa pulau-pulau kecil. 

Kiri kanan danau terlihat perbukitan-perbukitan yang terlihat hijau dan terkadang diselimuti halimun. Di kawasan Bukit Batas bahkan terlihat ada air terjun kecil yang mengalir di sela-sela batu menuju waduk.

Beberapa keramba juga kami lewati penuh dengan ikan. Keramba milik petambak ini menggunakan jaring yang disatukan dengan kayu-kayu membentuk segi empat dan terapung karena diikatkan ke  drum-drum. 

Terlihat juga beberapa tempat mirip gazebo sederhana yang terapung mengelilingi keramba disediakan petambak ikan untuk paunjunan duduk memacing di sekitar keramba. 

"Setiap orang membayar Rp 50.000 untuk bisa duduk di sana. Biaya tersebut sudah termasuk perahu antar jemput," kata Pak Hasbullah nakhoda klotok yang kami tumpangi. Pak Hasbullah sendiri selain mempunyai klotok juga mempunyai keramba sendiri.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Kurang lebih 30 menit diperjalanan kami tiba di spot pertama daerah Jungur. Spot ini berada di muara sebuah air terjun kecil. 

Pagi seperti ini biasanya ikan nila yang kami cari cukup banyak muncul di daerah sini. Dugaan kami tidak salah. Baru beberapa menit joran dipasang, kail diturunkan sudah ada ikan nila yang terpancing.

"Banyak sedikit hasil pancingan itu tergantung rezeki dan keahlian memancing. Keahlian memancing bisa didapat dari pengalaman dan bahan-bahan yang kita gunakan termasuk umpan pancing. Sudah mantap bahan dan lokasi yang di dapat rejeki lagi yang bicara," kata Fadli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun