Mohon tunggu...
mriasnugrahani
mriasnugrahani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Psikologi UK. Maranatha Bandung

Peneliti. Fokus : adaptasi diri, pengembangan potensi individu, keluarga, dan perilaku organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tugas, Karir atau Panggilan?

22 Desember 2020   22:03 Diperbarui: 22 Desember 2020   22:06 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga pekerja sedang memecah batu. Ketika yang orang pertama ditanya apa yang sedang dia lakukan, dia menjawab, "Membuat sesuatu yang kecil dari yang besar"; orang kedua berkata, "Mencari nafkah"; dan orang ketiga menjawab, "Membangun katedral" (Dik & Duffy, 2009).

Kutipan pendek diatas menggambarkan bahwa setiap orang dapat memaknai kegiatan yang sama secara berbeda. Pekerjaan yang sama, dapat diartikan berbeda, tergantung bagaimana kita memaknainya, dan makna itulah yang akan mengarahkan bagaimana kita mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan kita. 

Pekerjaan dapat dimaknai sebagai tugas, yaitu ketika orang menganggap bahwa pekerjaan menjadi sarana untuk memperoleh imbalan dan keuntungan materi, serta pekerjaan dianggap kurang mengekspresikan minat atau ambisinya. 

Pekerjaan juga dapat dimaknai sebagai karir, ketika pekerjaan dianggap bukan semata-mata untuk memperoleh uang, tetapi juga sebagai sarana untuk mendapatkan kemajuan dalam jenjang karir, sehingga memperoleh status sosial atau kekuasaan yang lebih tinggi.  

Sementara orang yang memandang pekerjaan sebagai panggilan, akan bekerja bukan untuk memperoleh keuntungan finansial atau kemajuan karir, melainkan karena kepuasan yang dirasakan ketika melakukan pekerjaan itu. 

Makna panggilan, bukanlah hak istimewa dari profesi tertentu, namun panggilan dapat dihayati semua orang dalam profesi apapun. Setiap orang dapat memberikan makna yang berbeda-beda, dan setiap pekerjaan dapat dimaknai berbeda pula. 


Tidak ada pekerjaan yang memiliki peluang lebih besar untuk dimaknai sebagai panggilan, ataupun hanya sebagai tugas. Meskipun demikian, pemaknaan bahwa pekerjaan adalah suatu panggilan merupakan hal yang diharapkan banyak orang, karena dapat membuat diri menjadi lebih puas dan memiliki tujuan hidup yang terarah. 

Lalu bagaimana cara mengubah orientasi pekerjaan kita dari tugas dan karir menjadi panggilan? Beberapa tip yang dapat kita lakukan agar pekerjaan menjadi 'panggilan' bagi diri kita :

1. Mendengarkan dengan aktif, bukan hanya pasif menunggu.

Makna panggilan, secara implisit menunjukkan ada sesuatu diluar diri kita yang 'memanggil'. Oleh karena itu hanya dengan mendengarkan secara aktif, maka kita dapat mengenali siapa atau apa yang 'memanggil' kita. 

Jika kita hanya pasif menunggu, dan berharap makna panggilan itu akan datang seperti datangnya 'wangsit', mungkin kita hanya akan membuang waktu percuma. 

Mendengarkan aktif dapat dilakukan dengan cara reflektif, yaitu melakukan evaluasi, merenung atau berdoa; atau dilakukan secara proaktif yaitu mencari arahan atau berdiskusi dengan orang lain, mencari kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri.  

2. Temukan makna kerja yang selaras dengan makna hidup kita. 

Apapun pekerjaan kita, cobalah untuk menemukan makna yang selaras dengan makna hidup atau tujuan hidup kita. Keselarasan ini akan memudahkan kita menghayati pekerjaan sebagai suatu panggilan. 

Mengintegrasikan keyakinan, iman, atau spiritualitas kita dengan pekerjaan, akan membuat pekerjaan kita akan lebih bermakna. Pekerjaan yang dipandang sebagai 'karunia Tuhan', 'rencana Tuhan' atau merupakan 'amanah', akan lebih mudah dihayati sebagai panggilan. 

3. Buatlah pekerjaan kita  berdampak secara sosial bagi banyak orang

Beberapa pekerjaan secara alami memang memiliki kesempatan lebih besar untuk membantu banyak orang, tapi sebenarnya setiap orang dapat mencari atau membuat kesempatan agar pekerjaannya juga dapat membantu orang lain.

Kesadaran bahwa pekerjaan kita akan memiliki dampak bagi orang lain akan membuat kita termotivasi dan meningkatkan rasa kebermaknaan terhadap pekerjaan kita. Orang yang terlibat dalam aktivitas yang berfokus pada kesejahteraan orang lain, akan lebih merasakan kepuasan dalam hidupnya. 

Bekerja adalah salah satu hal penting dalam hidup kita, karena hampir sepertiga waktu kita setiap hari dihabiskan untuk bekerja. Lalu apa makna pekerjaan bagi anda? apakah hanya sekadar tugas, karir atau justru panggilan?

Menghayati pekerjaan sebagai suatu panggilan, mungkin merupakan hal yang sangat kita dambakan, agar bekerja menimbulkan kepuasan dan kebahagiaan. 

Meskipun ada beberapa orang yang merasakan 'panggilan' sebagai suatu peristiwa yang dramatis, ajaib, luar biasa, dan tidak terlupakan, namun bagi kebanyakan orang, makna panggilan diperoleh melalui suatu proses yang terus menerus, sebagai hasil evaluasi dan perenungan terhadap apa yang telah dilakukan selama ini. Jadi, untuk menemukan panggilan, kita harus aktif mencarinya, karena hanya orang yang mencari yang akan menemukan. 

"A job is how you make money. A career is how you make your mark. A calling is how you acknowledge a higher vision, whatever it may be."
--- Deepak Chopra

Referensi

Dik, B. J., & Duffy, R. D. (2009). Calling and vocation at work: Definitions and prospects for research and practice. The Counseling Psychologist, 37, 424-450, doi:10.1177/0011000008316430.

Molloy & Dik (2014).  Make Your Job a Calling Resource Guide. Templeton Press. USA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun