Pandemi Covid-19 telah menyebar di Indonesia sejak Maret 2020 lalu, dan sangat berdampak pada banyak sektor atau bidang di Indonesia. Dari banyaknya sektor yang terdampak, tentunya terdapat 2 sektor utama yang sangat terkena imbasnya, yaitu sektor kesehatan dan ekonomi. Selain kedua sektor tersebut, terdapat juga salah satu sektor yang cukup terdampak, yaitu sektor pendidikan.
Pada sektor pendidikan, tentunya sangat berimbas pada pelaksanaan pembelajaran itu sendiri, dimana pembelajaran tidak diperkenankan dilaksanakan secara tatap muka atau offline, tetapi harus dilakukan secara daring atau online, baik itu penyampaian materi, pemberian dan pengumpulan tugas, serta ujiannya sendiri.
Pembelajaran secara daring tentunya memerlukan beberapa hal dalam pelaksanannya, seperti device/alat, jaringan internet, dan tentunya pemahaman cara melaksanakan pembelajaran daring tersebut. Terkait pemahaman pelaksanaannya tentu sangatlah penting, seperti pemahaman serta bagaimana cara menggunakan media pembelajaran daring tersebut.
Namun, sayangnya belum semua orang memahami cara memakai media daring tersebut, baik itu siswa maupun gurunya, dan ada beberapa alasan dari permasalahan tersebut. Pertama, Â siswa maupun guru jarang menggunakan media-media tersebut, sehingga kurang memahami cara pemakaiannya. Kedua, sudah terbiasa melaksanakan pembelajaran secara tatap muka, sehingga kesulitan menyesuaikan dengan metode pembelajaran secara daring.
Saat ini, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tengah melaksanakan program KKN Tematik 2021, dibawah naungan dan bimbingan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPI. Dalam pelaksanaannya, terdapat tema pendidikan dan juga ekonomi, dan para mahasiswa diminta memilih salah satu tema tersebut.
Jika memilih tema pendidikan, maka mahasiswa biasanya akan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di lembaga pendidikan, seperti di TK, SD, SMP, dan SMA. Mahasiswa kemudian akan memilih satu tempat untuk dijadikan tempat KKN, dan akan membantu disana terkait pembelajarannya.
Melihat permasalahan yang tengah dihadapi tersebut, pihak mahasiswa akan mencoba mendampingi guru, siswa, maupun orang tua siswa itu sendiri agar pelaksanaan pembelajaran daring dapat berjalan dengan lebih baik.
Dari sisi guru, mahasiswa dapat membantu merencanakan program pembelajaran yang akan guru terapkan nantinya, seperti metode apa yang tepat diterapkan kepada siswa agar pembelajaran lebih efektif. Mahasiswa juga dapat memberikan saran media pembelajaran mana yang belum digunakan, dan sekiranya dapat mempermudah proses pembelajaran. Selain itu, mahasiswa juga bisa memberikan pemahaman kepada guru terkait media ajar daring ini, dikarenakan bisa saja terdapat guru yang masih atau kurang paham cara menggunakan media-media daring tersebut.
Kemudian dari sisi siswa, biasanya kendala utamanya itu adalah kurangnya pemahaman cara menggunakan media-media daringnya, sehingga akibatnya adalah para siswa kurang bisa maksimal menerima pelajarannya. Terkait permasalahan ini, biasanya lebih sering dialami oleh siswa jenjang SD kebawah ataupun yang baru masuk ke jenjang SMP, yang mana pemahaman mereka terkait hal tersebut masihlah kurang.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan mahasiswa adalah mendampingi dan memberikan pemahaman terkait pembelajaran daring tersebut kepada para siswa. Mahasiswa bisa membantu siswa terkait cara menggunakan aplikasi meeting online, cara menggunakan aplikasi pembelajaran lainnya, ataupun dari segi mata pelajarannya itu sendiri.
