Mohon tunggu...
Dion Dion
Dion Dion Mohon Tunggu... -

Entrepreneur, Penulis, Youtuber, Drummer, Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Seri 01: Saya Ingin Menjadi Jokowi

28 Maret 2016   22:54 Diperbarui: 3 April 2016   02:53 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Jokowi mengatakan „saya ndak mikir“ apa kalimat selanjutnya yang dia katakan?

„Saya mau fokus mengurus jakarta saja, saya gubernur jakarta“.  Ini benar dan tidak salah. Kunci dalam menutupi intensi adalah, jangan berbohong biarlah umpan terbesar dari intensi kita bukan sebuah kebohongan tapi kelihaiaan. Dalam hal ini Jokowi benar-benar mengurus jakarta dan tidak berbohong.

Sangat natural untuk menjadi jujur sepenuhnya seperti buku yang terbuka, tapi jika kita ingin menguasai Power cobalah untuk mengesampingkan kejujuran, dan latih diri sendiri dengan seni menyembunyikan intensi. Cobalah untuk menutupinya bukan dengan menghindar tapi dengan mengatakan keinginan kita tapi bukan keinginan yang sesungguhnya.

Hukum 4 : Selalu Katakan Sesuatu Lebih Sedikit Daripada yang Dibutuhkan

Kita paham betul kalau Jokowi sangat lihai memilih kata-kata. Bukan hanya memilih apa yang ingin dikatakan, tapi juga lihai untuk tidak mengatakan apa yang tidak perlu dikatakan.

Ketika ditanya apakah ia ingin menjadi presiden dia memilih tidak mengatakan keinginannya. Apa respon jokowi ketika persidangan Setya Novanto di MKD? Dia tidak mengatakan apa-apa malah mengundang pelawak ke istana yang memberikan simbol bahwa apa yang DPR lakukan adalah sebuat lawakan. Ketika SBY mantan presiden RI banyak mengomentari kebijakan Jokowi di twitter apa yang dilakukan Jokowi? Apa dia mengomentari balik? Tidak, dia blusukan ke proyek wisma atlet hambalang yang secara tidak langsung menyindir SBY.

Jokowi tahu betul posisi dan kekuatannya. Dia tidak pernah beebicara tentang tujuannya melebihi apa yang dibutuhkan. Dia menahan mulutnya untuk merespon hal-hal yang tidak perlu di respon dengan mulut. Kadang jika dia tidak bisa menanggapi satu pertanyaan dia hanya tersenyum atau tertawa. Dia paham betul dengan kekuatan perkataan.

Power dari banyak sisi adalah permainan penampilan, dan ketika kita mengatakan sesuatu lebih sedikit daripada yang dibutuhkan, kita akan terlihat lebih baik dan lebih kuat daripada sebenarnya. Diam akan membuat orang lain tidak nyaman. Manusia adalah mesin yang ingin meninterpretasikan dan mengerti sesuatu, mereka perlu tahu apa yang kita pikirkan. Ketika kita dengan cermat mengontrol apa yang ingin kita tunjukan, mereka tidak bisa memastikan intensi dan arti tindakan kita.

Hukum 7 : Biarkan Orang Lain Mengerjakan Pekerjaan Untuk Anda, Tapi Selalu Ambil Penghargaannya

Apa yang Ahok kerjakan untuk Jokowi adalah hal yang sangat Jokowi butuhkan. Bukan hanya Ahok bisa menjadi orang yang menanggung semua „konsekuensi“ yang harus di terima untuk membersihkan Jakarta Ahok juga melakukan tugasnya dengan sangat baik. Ahok menjadi juru bicara Jokowi, Ahok yang menjadi tameng ketika keputusan yang dilakukan sedikit menyakitkan. Tapi siapa yang pada akhirnya di puji? Siapa yang pada akhirnya „layak“ menjadi presiden? Jokowi.

Itu kenapa meskipun sifat Jokowi dan Ahok yang sangat bertolak belakang, kebijaksanaan Jokowi mampu menggunakan orang lain bahkan mereka yang berbeda untuk mendukung dirinya mendapatkan apa yang dia inginkan.

Gunakanlah kebijaksanaan, pengetahuan, dan kerja keras orang lain untuk kelanjutan tujuan kita. Bukan hanya itu akan menghemat waktu dan energi kita, itu juga akan memberikan aura yang sangat besar akan efisiensi dan kelugasan. Pada akhirnya yang menolong anda akan dilupakan dan anda akan di ingat. Jangan pernah lakukan apapun yang orang lain bisa lakukan untuk anda.

Hukum 43 : Bekerjalah Untuk Setiap Hati dan Pikiran Orang Lain (Rakyat)
Jokowi tahu betul ada dimana sebenarnya kekuasaan tertinggi dan dia berhasil merangkulnya untuk memberikan dia tanggung jawab atas kekuasaan tertinggi yaitu rakyat. Gayanya untuk blusukan menggambarkan dirinya tidak terpisah dari rakyat karena rakyatlah yang akan memuluskan jalannya mendapatkan power yang dia inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun