1.Menghindari membakar sampah di hutan dan lahan, utamanya saat angin kencang.
2.Memberi jarak tempat pembakaran sampah dari bangunan sekitar 50 kaki dan dari hutan sejauh 500 kaki.
3.Tidak membuang puntung rokok sembarangan di area hutan dan lahan.
4.Tidak membuat api unggun di area rawan kebakaran.
5.Melakukan pengecekan ada atau tidaknya api yang masih menyala serta ada atau tidaknya bahan yang mudah terbakar di sekitar setelah melakukan pembakaran.Â
Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus (CAMS) mengungkapan berdasarkan data dari Sistem Asimilasi Kebakaran Globa (GFAS) perkiraan total emisi karbon akibat kebakaran hutan global selama 2023  (per 10 Desember) mencapai 2.100 megaton karbon
Dari jumlah itu kebakaran hutan di Kanada yang terjadi sejak Mei hingga kini memberikan kontribusi hampir 480 megaton emisi karbon
Menurut Copernicus capaian sebesar itu setara dengan 23 persen total emisi karbon kebakaran hutan dan hampir lima kali lipat rata-rata selama 20 tahun terakhir. Â
Kebakaran hutan  meliputi kawasan British Columbia, Alberta, Ontario, Nova Scotia, wilayah barat laut, dan Quebec ini  juga memberikan dampak luar biasa luar biasa terhadap masyarakat lokal.
Imbas kebakaran hutan yang menghabiskan 18 juta hektar lahan ini adalah polusi asap yang sangat mempengaruhi kualitas udara tidak hanya secara lokal, namun juga di sebagian besar Amerika Utara dan sekitarnya.
Bahkan dalam beberapa episode perpindahan asap jarak jauh melintasi Atlantik yang menyebabkan langit berkabut di sebagian Eropa.
Ilmuwan Senior CAMS, Mark Parrington menyampaikan  kebakaran hutan di Kanada merupakan faktor penting dalam emisi kebakaran global pada  2023.