Film India garapan sutradara beken Karan Johar yang berjudul My Name is Khan ini merupakan film yang banyak mengandung unsur-unsur nilai politik budaya dan juga sedikit mengandung nilai estetikanya. Adapun unsur agama yakni pluralisme agama yang faktanya masih terdapat suatu diskriminasi agama yang terjadi di Amerika khususnya. Pada dasarnya, film My Name is Khan ini merupakan suatu upaya oleh budaya populer di India untuk memulai dialog dengan dunia barat, khususnya Amerika setelah tragedi 9/11. Upaya tersebut untuk menyampaikan pesan kepada penonton Barat bahwa semua Muslim di dunia itu bukan teroris. Dan Islam di dalam film itu memiliki banyak aspek kehidupan yang damai. Namun, inti dari film My Name is Khan ini secara keseluruhan bukanlah menceritakan tentang Islam, Hindu, ataupun Kristen, juga bukan tentang teroris tetapi tentang manusia yang multikultural disertai dengan insiden perbedaan agama, perbedaan kebangsaan, dan tuduhan atas teroris.
Film ini juga memotret realitas Islam bahwa Islam disitu kenyataannya bukanlah teroris dan musuh bagi dunia barat pasca 9/11, karena cerita tersebut menceritakan dimana Islam disitu mengajarkan tidak adanya perbedaan dalam beragama, walaupun mempunyai keyakinan yang berbeda. Karena semua agama pun mengajarkan khususnya Islam di cerita itu untuk hidup damai dan tidak saling menyakiti atau pun merusak umat beragama satu sama lain. Jadi, Islam bagi barat dalam film My Name is Khan itu bukanlah musuh atau teroris, karena musuh dan teroris yang sebenarnya adalah orang-orang yang mempunyai keyakinan yang salah dan menyimpang dengan membawa agama yang sudah ada khususnya Islam. Yang akhirnya citra Islam dalam film tersebut menjadi negatif bagi dunia barat, tetapi setelah adanya bukti dan fakta yang diperankan oleh aktor utama dalam film tersebut citra Islam pun bersih dan menjadi baik karena Islam itu hidup berdampingan, saling tolong menolong, dan cinta perdamaian dengan umat lainnya khususnya barat.
