Senyum cerah terpancar di wajah Maharani saat ia mengingat kembali kemeriahan pekan Agustusan. Tepat di hari Kamis, ia dan teman-temannya mengikuti berbagai lomba di sekolah. Ia merasakan semangat kompetisi yang membara saat berlomba balap karung, estafet sarung, dan estafet balon. Tawa riang dan sorakan dari teman-teman membuat suasana menjadi semakin meriah. Keesokan harinya, di hari Jumat, ia bersama timnya berkolaborasi menghias tumpeng kue. Aroma manis kue dan kebersamaan saat bekerja sama membuat prosesnya terasa menyenangkan. Ia merasakan kehangatan persahabatan saat mereka saling membantu dan memberikan ide. Pada hari Sabtu, ia dengan khidmat menonton upacara Hari Kemerdekaan ke-79 di televisi, lalu di hari Minggu, ia bersantai mengerjakan tugas sambil mengenang keseruan yang telah ia lalui.
Azzahra Bahira Bahrum memiliki cerita yang lebih spesial. Hari Kamis tanggal 15 Agustus bukan hanya hari perlombaan di aula MTsN 1 Bandar Lampung, tetapi juga hari ulang tahunnya. Ia merasakan debaran jantung yang gembira saat mengikuti lomba sambil merayakan hari lahirnya. Di hari Jumat, ia juga berpartisipasi dalam lomba tumpeng, merasakan tekstur lembut kue saat menghiasnya dengan penuh kreativitas. Hari Sabtu, ia merayakan kemerdekaan dengan mengikuti lomba di rumah bersama saudara-saudaranya. Meskipun ia merasa sangat lelah di hari Minggu dan memutuskan untuk beristirahat di rumah, ia tetap merasakan kebahagiaan dari seluruh rangkaian acara tersebut.Aqsa Abdillah Zakwan juga tidak ketinggalan. Di hari Kamis, ia berpartisipasi dalam lomba estafet sarung dan balon di sekolah. Angin sejuk di pagi hari menemani setiap langkah cepatnya. Di hari Jumat, ia menjadi pendukung setia teman-teman sekelasnya yang berlomba tumpeng. Teriakannya yang lantang memberikan semangat kepada teman-temannya. Hari Sabtu, ia mengikuti upacara 17 Agustus, dan di hari Minggu, ia ikut serta dalam lomba di lingkungan rumahnya, seperti makan kerupuk, sendok kelereng, dan cantol besek. Ia merasakan rasa gurih dan renyah kerupuk di mulutnya saat berusaha memakannya secepat mungkin.
Bagi M. Azka Ramiza Basri, liburan di rumah terasa sangat berharga. Setelah perjalanan dari asrama, ia menghabiskan waktu dengan bermain PS. Ia merasakan ketenangan saat bermain game, sebelum akhirnya tertidur pulas. Ia bangun untuk sholat Subuh, lalu mengikuti upacara 17 Agustus. Di hari itu, ia berpartisipasi dalam lomba bola daster dan berhasil meraih juara pertama. Ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Ia juga menyempatkan diri bermain motor dan bermain dengan teman-temannya sebelum kembali ke rutinitas di asrama.
M. Hasan Albanna memiliki cerita yang seru. Di hari Kamis, ia mengikuti lomba estafet sarung dan balon. Di hari Jumat, ia menikmati sisa-sisa kue tumpeng yang lezat bersama teman-teman sekelasnya, sebelum kembali ke asrama untuk perpulangan selama 3 hari 2 malam. Di hari Sabtu, ia mengikuti lomba 17-an di rumahnya, seperti lomba makan kerupuk dan lomba memasukkan paku ke dalam botol. Di hari Minggu, ia menyempatkan diri jalan-jalan dan mengerjakan tugas, sebelum akhirnya kembali ke asrama.
Zaskia Aprilia (kedua) juga memberikan gambaran yang jelas. Di hari Kamis, ia menyaksikan kemeriahan lomba 17 Agustus di MTsN 1 Bandar Lampung. Di hari Jumat, ia melihat berbagai tumpeng kue yang dihias dengan cantik dan menarik. Di hari Sabtu, ia terkesan dengan para petugas upacara HUT RI ke-79 yang tampil keren dan hebat. Dan di hari Minggu, ia mengikuti lomba di rumahnya dengan gembira.
Luthfiyah Anam (kedua) juga menceritakan kemeriahan lomba 17 Agustus di sekolah pada hari Kamis. Ia melihat berbagai jenis lomba seperti balap karung dan makan kerupuk. Di hari Jumat, ia terkesima dengan kecantikan tumpeng-tumpeng yang dihias oleh teman-temannya. Di hari Sabtu, ia mengikuti upacara 17 Agustus dengan tertib dan khidmat.
Syifa Nur Rahmah Wahyudi merasakan kegembiraan di hari Kamis saat mengikuti lomba estafet sarung. Di hari Jumat, ia senang bisa berpartisipasi dalam lomba tumpeng bersama teman-teman sekelasnya, meskipun timnya tidak menang. Di hari Sabtu, ia mengikuti lomba di rumah, dan di hari Minggu, ia bahkan membantu ibunya dalam perlombaan khusus ibu-ibu, merasakan kehangatan kebersamaan di tengah-tengah kesibukan.
M. Faeyza Raqilla memiliki pengalaman lomba yang seru. Di hari Kamis, ia mengikuti lomba estafet balon. Di hari Jumat, ia ikut lomba tumpeng dan tidak juara, tetapi ia merasa senang. Setelah itu, ia pulang ke asrama untuk sholat Jumat dan kembali ke rumah. Di hari Sabtu, ia berpartisipasi dalam lomba futsal dan meraih juara kedua. Hari Minggu, ia kembali ke asrama, membawa serta kenangan indah.
Aulia Bilqis Salsabila merasakan keseruan lomba di hari Kamis, sampai-sampai ia dan teman-temannya tertawa terbahak-bahak. Di hari Jumat, ia mengikuti lomba tumpeng dengan perasaan senang namun tegang. Di hari Sabtu, ia mengikuti upacara bendera di rumah, lalu pergi ke Pringsewu dan memenangkan beberapa lomba di sana. Ia merasakan pencapaian yang luar biasa saat berhasil meraih juara. Di hari Minggu, ia pulang ke Lampung dan beristirahat.
Semua cerita ini, dari keseruan lomba di sekolah, kebersamaan saat upacara, hingga lomba di lingkungan rumah, menjadi mozaik kenangan tak terlupakan bagi mereka. Rangkaian perayaan Agustusan ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang persahabatan, kerja sama, dan kebanggaan menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI