Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pemahaman Mendalam Peserta UKBI MTsN 1 Bandar Lampung

26 Juli 2025   19:20 Diperbarui: 26 Juli 2025   18:31 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

MTsN 1 Bandar Lampung akan segera menyelenggarakan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), sebuah inisiatif vital untuk mengukur dan mengasah kemampuan berbahasa Indonesia siswa. Kegiatan ini dikomandoi oleh Hj. Laksmi Holifah, M.Pd. sebagai Ketua Pelaksana, dengan dukungan teknis dari operator Nasrullah dan Rudi Hendrawan. Peran pendamping peserta diemban oleh Winarno, Dwi Romdona, dan Pusporini, sementara jajaran pimpinan MTsN 1 Bandar Lampung bertindak sebagai pengarah untuk kelancaran seluruh proses. Pendaftaran peserta yang masih berlangsung melalui Google Form telah menarik minat banyak siswa untuk berpartisipasi dan menunjukkan kemahiran mereka dalam berbahasa Indonesia.

Berikut adalah beberapa pandangan menarik dari calon peserta UKBI MTsN 1 Bandar Lampung mengenai apa yang mereka ketahui tentang Bahasa Indonesia, sebagaimana mereka sampaikan dalam formulir pendaftaran:

  1. Zahra Fayda Oroh (IXD), lahir di Bandar Lampung, dengan bahasa ibu yang didefinisikan sebagai bahasa pertama yang dipelajari sejak lahir, menganggap Bahasa Indonesia menyenangkan, menarik, dan unik. Ia menambahkan bahwa Bahasa Indonesia mudah dipahami jika dipelajari bersama teman dan diterangkan oleh guru.

  2. Keisha Azka Zhafirah (IXD), dari Pringsewu dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, merasakan bahwa Bahasa Indonesia asik dan mudah dimengerti. Ia bangga dan senang tinggal di Indonesia, serta berharap Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi.

  3. Prayogo Aditiya Fiqri (IXD), lahir di Bandar Lampung dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, menegaskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Republik Indonesia. Ia menyoroti peran bahasa ini dalam mempersatukan beragam suku dari Sabang sampai Merauke.

  4. Ibnu Rafif Satyawan (IXH), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, menyatakan bahwa Bahasa Indonesia mengajarkan kita tentang berbahasa, termasuk memahami kalimat, dan mengkonfirmasi bahwa bahasa ibu adalah bahasa awal yang kita pahami.

  5. Rieska Nur Ramadhani (IXD), lahir di Bandar Lampung dengan bahasa ibu Bahasa Sunda, menganggap Bahasa Indonesia sangat menyenangkan, mudah dipahami, dan bermanfaat, terutama dalam membantu memahami KBBI.

  6. Arya Putra Pratama (IXD), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Bugis, menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Indonesia dan merupakan bahasa persatuan yang mempersatukan keberagaman suku, bahasa, dan budaya di Nusantara.

  7. Muhammad Rafli (IXD), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Lampung, mendefinisikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan yang digunakan di Indonesia untuk komunikasi sehari-hari dan dalam berbagai aspek kehidupan.

  8. Suci Kurnia Azzahra (IXD), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Sunda, memberikan penjelasan detail tentang kalimat perintah. Ia menjelaskan ciri-cirinya baik dalam bentuk lisan (intonasi tinggi) maupun tulisan (diakhiri tanda seru).

  9. Muhammad Haidar Kurniawan (IXM), dari Pagar Alam, dengan bahasa ibu yang didefinisikan sebagai bahasa pertama yang dipelajari, menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu dan bahasa resmi yang digunakan bangsa Indonesia untuk mempersatukan negara dari Sabang hingga Merauke.

  10. Aulia Alfi Sahrini (IXD), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Indonesia yang kaya kosakata dan berperan penting dalam persatuan dan kesatuan bangsa, digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari serta dalam pendidikan, pemerintahan, dan budaya.

  11. Rasyad Imran Gunawan (IXD), dari Bandar Lampung, dengan bahasa ibu yang diajarkan saat kecil dan menjadi kebiasaan komunikasi, menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi sekaligus bahasa nasional di Indonesia, merupakan varietas baku dari bahasa Melayu rumpun Austronesia.

  12. Kieranadipati (IXD), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Indonesia, memberikan penjelasan yang sama persis dengan Rasyad Imran Gunawan, bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi sekaligus bahasa nasional di Indonesia, varietas baku dari bahasa Melayu rumpun Austronesia.

  13. Dhiyaz Emry (IXD), dari Bandar Lampung, dengan bahasa ibu yang digunakan dalam interaksi sehari-hari dengan keluarga dan lingkungan terdekat, menganggap Bahasa Indonesia menyenangkan, seru, asik, dan ramah saat dipelajari. Ia juga memperingatkan bahwa Bahasa Indonesia tidaklah terlalu mudah dan tidak boleh diremehkan.

  14. Hirozaki Fortuno Rahim (IXC), dari Bekasi, Jawa Barat, dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia yang dipakai oleh masyarakat Indonesia setiap hari.

  15. Alya Mukhbita (IXD), dari Yogyakarta dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, melihat Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke, tanpa perbedaan atau diskriminasi, serta menjadi ciri khas negara Indonesia.

  16. Ardra Khaizar Yanza Armansyah (IXD), dari Bandar Lampung, dengan bahasa ibu yang digunakan dalam interaksi sehari-hari, menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Republik Indonesia dan menjadi alat pemersatu bangsa yang kaya akan keberagaman budaya dan bahasa daerah.

  17. Donna Sashi Kirana (IXD), dari Bandar Lampung, mendefinisikan bahasa ibu sebagai bahasa pertama yang dipelajari dan dikuasai. Ia kemudian menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Republik Indonesia yang mempersatukan berbagai suku dan budaya. Donna juga menambahkan bahwa penggunaan Bahasa Indonesia yang benar harus sesuai dengan PUEBI, dan penggunaan yang baik harus sesuai situasi, seperti menggunakan "Anda" untuk orang yang lebih tua atau bahasa baku dalam acara formal.

  18. Faris Irfan Maulana (IXM), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Indonesia, menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Indonesia yang juga digunakan sebagai bahasa persatuan, berawal dari bahasa Melayu yang telah menjadi lingua franca di Nusantara sejak abad ke-7.

  19. Amanda Putri Cahyani (IXD), dari Bandar Lampung, dengan bahasa ibu yang didefinisikan sebagai bahasa pertama yang diucapkan, menganggap Bahasa Indonesia keren, seru, dan asik untuk dipelajari, terutama karena sering bercerita dan guru yang mengajar sangat asik.

  20. Malikha Siti Zhafira (IXB), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Indonesia, mendefinisikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa nasional negara Republik Indonesia, yang digunakan sebagai komunikasi untuk pemersatu keberagaman bangsa.

Dari berbagai jawaban yang terhimpun, terlihat jelas bahwa para calon peserta UKBI dari MTsN 1 Bandar Lampung memiliki pemahaman yang kuat dan beragam mengenai Bahasa Indonesia. Mereka tidak hanya mengidentifikasinya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai fondasi identitas, persatuan, dan kebanggaan nasional. Antusiasme mereka dalam mengikuti UKBI ini mencerminkan kesadaran akan nilai luhur Bahasa Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun