Zahra Fayda Oroh (IXD), dari Bandar Lampung, dengan bahasa ibu "bahasa yg di kuasai seseorang sejak lahir", berpendapat bahwa Bahasa Indonesia menarik dan unik untuk dipelajari, terutama jika belajar bersama guru dan teman. Ia memberikan contoh kalimat "buku itu ada di atas meja".
Qaila Augista Ramadhania (IXE), lahir di Bandar Lampung dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, merasa Bahasa Indonesia sangat menyenangkan karena bisa memperkenalkan berbagai bahasa daerah yang beragam, keren, indah, dan berbeda dengan bahasa negara lain.
Siti Salwa Afiqa Zahira (IXE), lahir di Panjang, Bandar Lampung, dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa Bahasa Indonesia sangat mudah dipelajari dan dimengerti, serta sudah sangat beragam di berbagai daerah.
Fatih Azri Kiyoshi (IXL), lahir di Bandar Lampung dengan bahasa ibu Indonesia, menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Indonesia dan merupakan alat pemersatu bangsa yang kaya akan sejarah dan budaya, di mana satu Indonesia pun memakai Bahasa Indonesia.
Zhibril Azman Yusuf Al Farisy (IXJ), lahir di Tanjung Karang dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, mendefinisikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa nasional di Indonesia yang digunakan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari, pemerintahan, pendidikan, dan persatuan.
Muhammad Dzaki Pratama (IXG), dari Muara Enim dengan bahasa ibu Semendo/Ogan Komering, melihat Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa, alat komunikasi yang efektif, dan bahasa nasional yang paling efektif digunakan untuk masyarakat.
Rahmat Satria Pratama (IXG), lahir di Bandar Lampung dengan bahasa ibu Jawa, mengungkapkan bahwa sangat menyenangkan berbahasa Indonesia sebagai warisan bangsa, dan sebagai pemuda Indonesia, ia senang mewarisi bahasa tersebut.
Daffa Rafi Dhaifullah Fathi (IXG), lahir di Sukabumi, Bandar Lampung, dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sering dipakai oleh orang Indonesia yang memegang jiwa dan raga Indonesia, serta termasuk undang-undang Indonesia yang memiliki nilai berarti.
M. Ahdan Abqori (IXG), dari Kotabumi Lampung Utara dengan bahasa ibu Indonesia, memberikan jawaban yang tidak relevan dengan pertanyaan, menghubungkan Bahasa Indonesia dengan pelaksanaan ibadah haji dan umrah serta peluncuran SUV.
Faeyza Adly Khairan (IXG), lahir di Surabaya Lampung Tengah, dengan bahasa ibu "Nama saya Adly saya suka makan mi goreng", memberikan jawaban personal yang tidak relevan, menceritakan tentang kegiatan keagamaan dan preferensi pribadinya.
Maulana Akbar Al Bari (IXG), dari Kotabumi Lampung Utara dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan di Indonesia yang sudah ada sejak lama, sejak didirikannya negara Indonesia, dan memiliki nilai yang sangat penting.
