Tim MTsN 1 Bandar Lampung bersiap mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), dengan para peserta didik dari berbagai kelas IX menunjukkan antusiasme mereka. Mereka diminta mengisi formulir Google yang menarik, salah satunya menanyakan pemahaman mereka tentang Bahasa Indonesia. Jawaban yang diberikan mencerminkan beragam perspektif dan tingkat pemahaman mereka terhadap bahasa nasional ini.Â
Lira Salsabila (IXJ), lahir di Bandar Lampung dengan bahasa ibu Jawa, mendefinisikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara kita. Ia menambahkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengandung ide lengkap, baik lisan maupun tulisan, serta memiliki beragam jenis dan struktur seperti simpleks, kompleks, majemuk, dan majemuk campuran.
Azriel Leanda Razaq (IXJ), yang berasal dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Lampung, menekankan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa yang krusial dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman suku, budaya, dan bahasa daerah. Baginya, Bahasa Indonesia juga adalah simbol identitas nasional yang merefleksikan kekayaan budaya, sejarah perjuangan, ilmu pengetahuan, dan komunikasi.
Alif Herisman Mirza (IXJ), lahir di Bandar Lampung dan berbahasa ibu Bahasa Indonesia, juga melihat Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Ia menambahkan bahwa Bahasa Indonesia sudah lama menjadi bahasa keseharian dan dominan digunakan, meskipun Indonesia memiliki berbagai bahasa daerah seperti Jawa dan Sunda.
Wafi Al Zacky (IXJ), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Palembang, memberikan jawaban yang kurang jelas: "bagus nagus bbbbbbehudhdhehshdbhdhsbdhdjdhehdhdbdhruhebdhdduuehdhdhdurhehehrhrhrhrhrhrhrhrhhrhrhrhrhrhrhrhrhrhrhrhrhrhrhruururrhhrhrhrhrhrhrhrhhrhrhrhrhrhrhrhhrhrhrhrhrhrhrhhrhrhrhrhrhrhrh".
Berry Ahmad (IXK), lahir di Bandar Lampung dan berbahasa ibu Sunda, menganggap Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang cukup menyenangkan dan mudah dipelajari, meskipun terkadang sedikit membingungkan. Ia yakin mata pelajaran Bahasa Indonesia akan sangat berguna di masa depan.
Ahmad Maskut Arafa (IXL), lahir di Bandar Lampung dengan bahasa ibu Bahasa Indonesia, menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia yang unik dalam menyatukan berbagai suku dan budaya di Nusantara melalui komunikasi yang efektif dan harmonis.
Regina Aurelia Aryanti (IXE), lahir di Bandar Lampung dan berbahasa ibu Bahasa Indonesia, menggambarkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di Indonesia yang indah dengan banyak kosakata, sehingga tak heran banyak yang ingin mempelajarinya.
Salma Zafirah (IXE), dari Bandar Lampung, dengan jawaban bahasa ibu "bahasa yang baik dan jujur sesama orang lain", mendefinisikan bahasa ibu sebagai bahasa pertama yang dikuasai seseorang sejak lahir melalui interaksi dengan keluarga dan lingkungan.
Divana Syifa Aulia Permata (IXJ), lahir di Bandar Lampung dengan bahasa ibu "Keluarga", menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara yang berfungsi sebagai alat komunikasi nasional, pemersatu berbagai suku dan budaya, serta identitas bangsa yang mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan.