Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Menanamkan Integritas pada Generasi Muda

11 Juli 2025   11:30 Diperbarui: 11 Juli 2025   10:57 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi baru saja sukses menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) PMPZI Sesi 5 pada Kamis, 10 Juli 2025, pukul 08:30 WIB. Acara daring yang berfokus pada Area Penguatan Pengawasan ini bertujuan untuk memperkokoh integritas dan akuntabilitas dalam pengelolaan pendidikan madrasah di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jambi.

Bimtek yang dipandu oleh Ibu Desmita Gustisari, S.M., Analis Perencana Program dan Kegiatan, menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten yang berbagi ilmu dan pengalaman berharga:

  • Bapak Dr. H. Mahbub Daryanto, M.Pd.I, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, membuka acara dengan arahan dan visi strategis tentang penguatan integritas.

  • Bapak Dr. H. Dedi Irama Silalahi, S.Sos., M.A.B, Kabid Penmad Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, mengupas tuntas aspek akuntabilitas dalam pengelolaan pendidikan madrasah.

  • Ibu Maria Ulfah, M.Pd.I, Katim Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, memaparkan sistem dan kelembagaan yang mendukung akuntabilitas.

  • Bapak Mustopa, S.Kom.I dan Ibu Soimah Lailah, S.Pd., keduanya Analis Kebijakan Ahli Pertama Ortala, Setditjen Ditjen. Pendis,  turut berbagi wawasan praktis.

Berbagai Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dari beragam madrasah di seluruh Indonesia berbagi pandangan mereka tentang strategi menanamkan nilai-nilai integritas pada generasi muda dan bawahan. Mayoritas responden menekankan pentingnya keteladanan sebagai fondasi utama. Respon ini diperoleh melalui Google Form, Self Declare Kehadiran yang dishare saat kegiatan webinar berlangsung. 

Menjadi Teladan: Pondasi Utama Integritas

Muhammad Aufa Alhaq dari MAN 1 Rembang (20-30 tahun) secara tegas menyatakan bahwa "perintah yang tidak disertai dengan contoh pelaksanaan dari orang tua ataupun pengajar, maka akan seperti masakan tanpa garam." Senada dengan itu, Abdurrahman, S.Pd dari MAN 3 Kota Jambi (31-40 tahun) menekankan untuk mencontohkan perilaku yang baik dan berintegritas sehingga mereka merasakan kebaikan tersebut dan ikut melakukan kebaikan pula dalam hal sekecil apa pun, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad.

Konsep teladan ini diperkuat oleh banyak GTK lainnya. Ghani Prasetya dari MAN 1 Cilacap (31-40 tahun) mengungkapkan akan menunjukkan integritas melalui tindakan sehari-hari, seperti jujur dalam mengajar, adil dalam menilai, dan konsisten menepati janji, karena "anak muda belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat daripada yang mereka dengar." Murlena, S.P dari MTsN 4 Batanghari (41-50 tahun) juga sepakat bahwa strategi teladan dapat membantu generasi muda atau bawahan memahami dan menginternalisasi nilai-nilai integritas, serta menjadi individu yang jujur, adil, dan bertanggung jawab. Nur Ilmi, S.Ip dari MTSN 6 Kota Jambi (41-50 tahun), M. Husni Thamrin. S.Ag.,M.S.I dari MTsN 4 Batang Hari (51-60 tahun), Destia Rizki, S.E. dari MTSN 4 Batang Hari (31-40 tahun), dan Yoseva, S.Sy. dari MAN 3 Muaro Jambi (31-40 tahun) secara kompak menyoroti pentingnya memberi contoh, baik melalui sikap maupun perbuatan. Bahkan Zamrizal, S.Pd.I, MA, dari MAN 2 Kota Jambi (41-50 tahun) secara spesifik menyatakan akan menerapkan keteladanan bahwa integritas akan membawa pada hidup yang berkah.

Konsistensi, Detil, dan Lingkungan Mendukung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun