Kamis, 26 Juni 2025, langit Yogyakarta membentang biru tanpa cela, seakan memberkati pagi itu dengan semangat baru. Di aula ber-AC yang sejuk, aroma kopi hitam dan kertas baru menyambutku. Ratusan peserta duduk rapi, siap mengikuti DEN MAS BEI---Diskusi ENak MASyarakat berIntegritas edisi ke-13. Suara riuh pelan pelan surut, digantikan desis AC dan derap kaki narasumber yang memasuki ruangan.
Di Prabumulih, Andri Adrians lebih dulu membagikan semangat: "Setiap langkah kecil menuju impianmu adalah kemajuan." Kata-kata itu merambat seperti getaran sunyi yang menembus ruang Zoom. Tak lama, semangat itu disambut Hari Purwanto dari Salatiga: "Kesederhanaan bukanlah kekurangan, tetapi keindahan yang tersembunyi." Diikuti tekad Mahendra Novianto: "Bekerja lebih semangat tanpa pungli."
Suhu ruang makin hangat oleh semangat yang menggelora. Di tengah aula, aku menatap tajam Gibran Baradi Elrangga dari Inspektorat DIY yang berkata lantang, "Katakan IYA jika IYA, dan TIDAK jika TIDAK." Seakan menohok batin kami semua. Di sisi lain, Zunan Helmiyanto mengingatkan, "Jika ingin negeri bersih, mulailah dari diri sendiri." Pesan yang mengendap.
Aku menyesap air mineral dingin di gelas plastik bening, merasakan keteduhan mengalir di tenggorokan. Lalu aroma parfum lembut dari peserta di sebelahku sejenak mengalihkan konsentrasi---tapi tak lama. Sebab Nadya Rusmigina berkata, "Awali hari dengan Bismillah," dan hati ini kembali fokus.
Dari kampus Universitas Ahmad Dahlan, Alvelin Soza Aurora memberi cahaya: "Tetap semangat dan bersyukur, karena setelah kesulitan pasti ada kemudahan." Lalu Aisya Hasna Nabila dan Susan Suci Zhafirah menambahkan: "Setiap langkah kecil adalah kemajuan," dan "Tetap semangat selalu."
Acara yang berlangsung hingga pukul 16.00 WIB ini diisi tokoh-tokoh inspiratif: M. Setiadi (Inspektur DIY), M. Yudi Ismono, dan Dr. Totok Suharto, serta narasumber dari berbagai lembaga seperti Endang Widajati (Badiklat Keuangan DIY), Suyitno (UAD), Ari Fitriani, dan Eka Sriwardani dari Inspektorat daerah.
Dari Kabupaten Pekalongan, Muhaimin dan Wusniatun menyuarakan perlawanan terhadap korupsi. Di Gunungkidul, Gunarsih berkata, "Yang hebat hari ini, dulunya bukan siapa-siapa," dan Fithriyatun Nisa menggerakkan, "Keep on moving."
Saat sore menjelang, Tarizka Dwi Purbawanti tersenyum sembari mengingatkan, "Jangan lupa bahagia :)," dan Rimbang Sulistio Putro menutup dengan, "Awali hari ini dengan bismillah."
Dari Bima, Nurhuwaida berseru, "Semangat...semangat...semangat!" dan Sri Komalasari menyuarakan, "Berantas korupsi." Di seberang lautan, dari Buol, Risnawati dan Julianty membawa pesan besar: "Wujudkan Indonesia maju dengan integritas." Dan terakhir, dari Kolaka Timur, Sindi berpesan: "Kesuksesan dimulai dari dalam dirimu."
Ketika kulangkahkan kaki keluar aula, cahaya senja menyapu wajahku. Bukan hanya sertifikat yang kubawa pulang, tetapi juga semangat baru---seperti lentera kecil yang kutenteng di dalam dada. Sebuah keyakinan: Indonesia yang bersih dan berintegritas bukan mimpi, asal kita semua melangkah bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI