Suasana kelas yang dulu sunyi, kini dipenuhi tawa dan rasa ingin tahu. Ia menggambarkan ekspresi anak-anak saat dinosaurus virtual seolah melangkah di atas meja kayu tua---mata membelalak, tangan menepuk-nepuk udara, kulit merinding karena keajaiban yang begitu dekat. Ia juga menekankan pentingnya akun belajar.id sebagai kunci akses menuju dunia digital yang inklusif dan bermanfaat bagi guru maupun siswa.
Sepanjang webinar, Susi Maeli memandu dengan anggun. Ia menyimak, menyusun pertanyaan dari peserta, lalu mengajukannya dengan intonasi halus namun tegas. Setiap tanggapan disampaikannya dengan senyum yang, meski tak terlihat sepenuhnya, terasa melalui suaranya yang hangat.
Menjelang pukul 21.30, sesi tanya jawab berakhir. Webinar ditutup dengan kalimat penegas dari moderator, dan tepuk tangan virtual yang terasa nyata meski hanya berupa ikon di layar. Fitiyanto menghela napas lega. Udara malam kembali masuk dari jendela, dingin dan segar, menyentuh tengkuknya seperti pujian sunyi dari semesta.
Di luar, lampu-lampu jalanan menyala redup. Di dalam, semangat menyala terang. Ia tahu: malam ini bukan hanya ia yang belajar, tapi ratusan hati telah disentuh---oleh teknologi, oleh cerita, dan oleh kesungguhan seorang guru dari Kudus, yang dibersamai oleh seorang moderator dari Serang.
Dan di balik layar, kelas itu terus menyala.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI