Mohon tunggu...
Nazula Destiyana Dhara
Nazula Destiyana Dhara Mohon Tunggu... Mahasiswi/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nazula Destiyana Dhara, Mahasiswi semester 2 Program Studi Jurnalistik (12405021030102), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Trotoar Tak Aksesibel, Hambat Mobilitas Difabel UIN Jakarta

20 Juli 2025   20:30 Diperbarui: 23 Juli 2025   22:49 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Trotoar Kampus 1 (Sumber: Nazula Destiyana Dhara/Pribadi)

Ciputat, Tangerang Selatan - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) menghadapi masalah setelah trotoar yang membentang dari gerbang keluar kampus 1 menuju Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dinilai belum ramah bagi mahasiswa difabel. Minimnya jalur pemandu atau guiding block untuk tunanetra dan desain trotoar yang tidak sesuai standar, membuat mobilitas mahasiswa difabel terhambat dan berpotensi berbahaya.

Kondisi ini dialami langsung oleh Himmatul Aliyah, mahasiswi semester 2 Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang menyandang tunanetra. Himmatul mengaku sering tersandung karena tidak adanya jalur pemandu, bahkan kerap tersenggol mahasiswa lain yang berlalu-lalang akibat trotoar yang terlalu sempit.

Himmatul Aliyah (Sumber: Nazula Destiyana Dhara/Pribadi)
Himmatul Aliyah (Sumber: Nazula Destiyana Dhara/Pribadi)

Ia juga pernah menabrak tiang yang berada di sepanjang trotoar. Sebelum dilakukan perbaikan, tongkatnya pun kerap tersangkut pada lubang-lubang yang ada di permukaan trotoar.

“Walaupun aku sudah tahu lingkungan kampus dan pakai tongkat. Tetap sulit karena nggak ada guiding block,” ucap Himmatul saat wawancara di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), pada Kamis (3/7/2025).

Himmatul mengaku selama ini belum pernah menyampaikan keluhannya kepada pihak kampus. Alasannya, karena ia tidak tahu harus menyalurkan aspirasi kepada siapa.

“Paling aku cuma bilang gini ke pewawancara, belum pernah ke kampus. Aku bingung harus sampaikan lewat mana, lagipula aku memaklumi pihak kampus lah. Nggak semua hal yang aku inginkan bisa terwujud,” tambahnya.

Meski demikian, ia berharap kampus mulai membuka ruang komunikasi yang mudah diakses. Serta sedikit demi sedikit dapat memperbaiki dan menambah fasilitas bagi mahasiswa difabel.

Selain Himmatul, kondisi trotoar yang tidak ramah difabel juga terlihat dari pengguna kursi roda yang kerap terpaksa melintas di ruas jalan samping trotoar. Karena jalur trotoar yang sempit dan tidak rata, akibatnya kursi roda sulit bergerak.

Padahal, jalur tersebut bersebelahan langsung dengan lintasan bus dan lalu-lalang sepeda motor serta mobil. Kondisi tersebut jelas membahayakan keselamatan para mahasiswa difabel.

Kondisi Trotoar

Kondisi Trotoar (Sumber: Nazula Destiyana Dhara/Pribadi)
Kondisi Trotoar (Sumber: Nazula Destiyana Dhara/Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun