Mohon tunggu...
Motulz Anto
Motulz Anto Mohon Tunggu... Freelancer - Creative advisor

Pemerhati Kebijakan | Wacana Sosial | Pengamat dan Penikmat Kreativitas, Pelaku Kreatif | Ekonomi Kreatif | motulz.com | geospotter.org | motulz@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Skyways," Inovasi Kurir Paket Tanpa Awak

15 Februari 2018   10:45 Diperbarui: 15 Februari 2018   13:07 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para petinggi lembaga| Dokumentasi pribadi

Bangsa kita masih menemukan banyak masalah, pemerintah masih butuh banyak sekali solusi-solusi jitu dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Salah satu caranya adalah solusi yang inovatif. Inovasi bisa datang dari mana saja, salah satunya lewat sebuah kolaborasi kreatif teknologi. Yaitu kolaborasi dari pihak-pihak atau lembaga yang terlibat sebuah proyek inovasi. 

Sebagai contoh, yang baru saja saya saksikan adalah sebuah kolaborasi apik untuk memecahkan masalah lewat solusi inovasi, teknologi, desain, dan infrastruktur baru di masyarakat yang melibatkan pemerintahan sebagai regulatornya. Seperti apa itu?

Pagi itu saya berkunjung ke booth Airbus di Singapore Airshow 2018. Salah satu obyek yang menarik perhatian saya adalah drone multi-copter yang terpajang di pojok booth. Mengingat saat ini teknologi drone (pesawat tanpa awak) begitu menjamur diberbagai bidang, selain digunakan sekedar sebagai mainan hobi, juga digunakan sebagai perangkat shooting, pemantau jarak jauh, pemetaan, hingga perangkat penunjang militer. Namun kali ini saya melihat ada yang berbeda dari drone buatan Airbus ini.

Drone hasil kolaborasi|Dokumentasi pribadi
Drone hasil kolaborasi|Dokumentasi pribadi
Drone yang dipajang tadi ternyata merupakan sebuah proyek terbaru Airbus yang bekerjasama dengan beberapa pihak terkait, antara lain kampus National University of Singapore, kantor pos Singapore atau Singapore Post, juga Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS) atau lembaga pemerintahan yang mengatur otoritas penerbangan sipil di Singapura. Dari sinilah saya mulai tertarik, sebuah inovasi teknologi yang dihasilkan oleh kolaborasi atau kerja sama lintas lembaga.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Nama proyeknya Skyways, atau jalan raya udara. Yang harus dicatat proyek ini ternyata bukan tentang pembuatan drone-nya, akan tetapi sebuah proyek pembangunan infrastruktur atau ekosistem yang dibangun untuk memandu rute perjalanan "drone" yang membawa sebuah paket kiriman yang akan lalu-lalang di langit kota Singapura. 

Pada awalnya pemerintah Singapura sudah begitu peduli dengan masa depan kendaraan tanpa awak ini. Bagi mereka drone adalah bagian dari masa depan dan sudah bukan lagi sekedar mainan atau perangkat saja melainkan sebuah alat transportasi atau alat angkut masa depan yang harus dipersiapkan aturan dan ekosistem penunjangnya. Airbus sebagai salah satu lembaga yang punya spirit inovasi yang tinggi, tentu merasa penting untuk ikut andil dalam proyek kolaborasi ini.

Pihak-pihak yang berkolaborasi|Dokumentasi pribadi
Pihak-pihak yang berkolaborasi|Dokumentasi pribadi
Jadi Skyways ini adalah sebuah jalan imajiner, atau lorong, atau koridor di udara yang menjadi "jalan raya"-nya drone. Rutenya dibangun dalam sebuah kode-kode GPS untuk memandu dan menjaga jalan atau terbangnya si drone. Saat ini, baru dibangun beberapa rute dekat lokasi kampus NUS dan pelabuhan kapal laut. Sebagai konsumen pertama yang menjalankan infrastruktur purwarupa (prototype) ini adalah kantor pos Singapura dengan layanan pengiriman paket di bawah 5 kg. Jadi jika kita ingin mengirimkan surat, dokumen, atau paket dengan cepat, tinggal membawanya ke sebuah booth penjemputan drone. 

Booth pengiriman paket|Dokumentasi pribadi
Booth pengiriman paket|Dokumentasi pribadi
Kita masukan paket ke dalam booth, lalu di dalam booth ada sebuah lengah robot yang akan "mencantolkan" paket kita ke drone. Lalu drone pergi mengantar paket kita ke titik pendaratan yang berbentuk booth pengambilan paket. Sederhananya, ini adalah sebuah drone kurir paket yang rutenya sudah dibuatkan oleh pemerintah. 

Harapannya ke depan dari proyek ini adalah makin luasnya jaringan "jalan raya imajiner" untuk drone ke seluruh pelosok Singapura. Yang mana tentu bagi pemerintah Singapura proyek ini merupakan proyek pembangunan infrastruktur masa depan sekaligus menjadi lab. percobaan untuk kurir pengiriman paket barang tanpa awak.

Dua mahasiswa NUS sedang mempersiapkan drone|Dokumentasi pribadi
Dua mahasiswa NUS sedang mempersiapkan drone|Dokumentasi pribadi
Airbus Helicpopters, melihat proyek koloborasi dengan kampus dan pemerintahan ini sangatlah penting. Masing-masing memegang peranan dalam melakukan inovasi dan pengembangan teknologi. Hal tersebut dijelaskan oleh Leo Jeoh dari Airbus Helicopters sebagai perwujudan semangat berinovasi yang selalu menjadi ruh dari seluruh grup industri Airbus. 

Sejalan dengan itu, lembaga dan otoritas dari pemerintahan Singapura merasa perlu untuk ikut andil demi mengelola tata ruang udara di Singapura agar menjadi ruang yang optimal namun juga aman. Hal ini dapat terwujud atas sebuah kolaborasi mutual yang saling melengkapi antar lembaga yang memiliki peranannya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun