Mohon tunggu...
Moris Mahri
Moris Mahri Mohon Tunggu... Lainnya - PELAJAR

Bagi saya, membaca adalah berhutang dan saya yakin saja bahwa menulis merupakan cara terbaik untuk membayar hutang itu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu dan "Maskulinitas"-Nya

28 Agustus 2020   12:44 Diperbarui: 22 Desember 2021   07:45 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkat kata, menangis merupakan metodologi yang diterapkan ibu untuk mengungkapkan kepada anak-anaknya bahwa ia tidak bisa melakukan apa pun selain mengasihi-mencintai. Ia tidak marah, apalagi melakukan kekerasan. 

Sebaliknya, ia menangis dan (sering kali) Tuhan mendengar tangisannya dan dengan demikian doa-doanya menjadi sangat "powerful". Jika tidak demikian, tentulah tidak terjadi Agustinus bertobat bahkan menjadi orang kudus.

Bagi saya, (mungkin bagi siapa saja), ibu tidak pernah tampil sebagai bukan ibu. Dia selalu tampil dengan segala keibuannya. Keibuannya ini paling jelas mengusung apa yang dinamakan kasih sayang atau cinta. 

Singkat kata, ibu adalah dia yang mengasihi dan mencintai. Apa pun tindakan atau perkataan yang menghantam kebahagiaannya dan kebahagiaan anaknya akan diperkarakannya, bukan kepada manusia, tapi kepada Tuhan. Kok kepada Tuhan? Iya kepada Tuhan, karena baginya hanya Tuhan yang tahu bagaimana hati seorang ibu merasa. 

Tidak hanya itu, ibu - dengan segala keibuannya - menilai dan merespon segala perkara yang bahkan akan mengorbankan dirinya sendiri dengan kasih sayang yang sama.  Ibu, dengan demikian, adalah dia yang karena kasih sayang rela berkorban demi kebahagiaan orang-orang yang dicintainya (anak-anaknya).

Selontar pesan. Jika anda masih punya "harta berharga" ini (ibu), pertimbangkalah seribu kali jika ada pikiran untuk mengekstraminasinya, menyingkirkannya, apalagi meniadakannya. 


Sebaliknya, jika anda pertama kali mengenal kasih sayang dari ibu dan terus-menerus merasakannya sepanjang hidup dari wanita yang disebut ibu itu, "peluklah" dia dengan segala bentuk perkataan dan perbuatan yang membahagiakannya. Selebihnya, anda tidak akan dihukum dengan hukuman apa pun jika anda berdoa untuk kebahagiaannya. 

Pesan khusus. Untuk anda yang ibunya telah berusaha "mencintai anda sampai habis", bahkan sampai menyiapkan bagi anda tempat yang aman nantinya di surga, "tersenyumlah" kepadanya dalam doa-doamu.  Ingat! Jika anda bertanya kepada saya apa itu cinta, dengan percaya diri saya akan menjawab, CINTA ADALAH IBU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun