Mohon tunggu...
Mory Yana Gultom
Mory Yana Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - Not an expert

servant

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Kabar Komunitas Air Mata Guru?

23 Juli 2015   11:16 Diperbarui: 23 Juli 2015   11:16 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam bukunya yang berjudul “Amburadulnya Integritas” yang terbit tahun 2013, J.E. Sahetapy sedikit mengulas sepak terjang Komunitas Air Mata Guru (KAMG) dalam perjuangannya memperhatikan kondisi pendidikan Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Meski sangat sederhana, namum ulasan itu setidaknya mampu membuat kita me-review perjalanan komunitas ini dalam mengawal dan mengkritisi kebijakan pemerintah terhadap sistem pendidikan Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu.

KAMG dan Pergerakannya

KAMG merupakan sebuah komunitas yang terbentuk atas dasar kegelisahan terhadap sistem dan implementasi pendidikan Indonesia yang dipandang belum mampu menjawab kebutuhan masyarakat pada umumnya, terutama dalam hal pembentukan karakter. Kegelisahan itulah yang membawa KAMG berdiri dengan visi “Membentuk karakter dan kecerdasan yang berhati nurani” Sasaran jangka panjangnya adalah “Memperjuangkan sistem pendidikan yang memihak pada rakyat,” sedangkan untuk jangka pendek diuraikan dalam sepuluh butir, yaitu:

1) Memperjuangkan Ujian Nasional sebagai pemetaan,

2). Memperjuangkan UN yang adil dan jujur,

3). Memperjuangkan perbaikan sistem perekrutan guru dan hubungan kerja guru,

4). Meningkatkan kecerdasan dan sumber daya guru,

5). Mengembangkan sikap kritis dan pemahaman guru yang berwawasan,

6). Melakukan legitasi dan non legitasi terhadap perlindungan hak guru,

7). Pengembangan aliansi strategis dengan lembaga sumber daya manusia atau LSM,

8). Pengupayaan legalitas KAMG ke Dinas Tenaga Kerja dan Pendidikan Nasional,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun