Mohon tunggu...
Marihot Simamora
Marihot Simamora Mohon Tunggu... -

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Gitar Sipoholon, Riwayatmu Sejak 1954

6 Februari 2019   12:50 Diperbarui: 6 Februari 2019   15:32 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses penukangan Gitar Sipoholon di bengkel Bapak Kristian Hutagalung, di Jalan Balige-Tarutung, Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto by Mora)

Tantangan di Era Milenial

Proses penukangan Gitar Sipoholon di bengkel Bapak Kristian Hutagalung, di Jalan Balige-Tarutung, Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto by Mora)
Proses penukangan Gitar Sipoholon di bengkel Bapak Kristian Hutagalung, di Jalan Balige-Tarutung, Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto by Mora)
Bapak Kristian mengakui peralatan kerja di bengkel berukuran sekitar 7x7 meter itu masih konvensional. Seperti misalnya ketam penghalus, mesin pemotong dan pembelah, alat penyetel nada, alat-alat pengukur, proses pengeleman, kompresor pengecatan, proses penjemuran, dan untuk proses lainnya yang belum memadai.

Kalah canggihnya peralatan kerja itu lantas mempengaruhi kuantitas produksi. Permintaan banyak, tapi karena kemampuan produksi terbatas, maka tidak semua orderan dapat dipenuhi.

Dengan dibantu 5 karyawan, bengkelnya hanya bisa memproduksi sekitar 20 unit gitar dalam sebulan. Itu untuk gitar yang rata-rata seharga Rp800 ribu-Rp1,5 juta, atau kualitas yang standar hingga menengah.

Selain dari kawasan Tapanuli, peminat gitar ini juga datang dari Pekanbaru, Medan, Jakarta, Bandung, Bali, Batam, dan daerah lainnya.

Ia berharap pemerintah dapat memfasilitasi para pengrajin seperti dirinya untuk bisa ikut pelatihan. Juga diberi kesempatan studi banding ke rumah produksi gitar yang canggih.

Persoalan lain adalah semakin langkanya bahan kayu. Sejak awal diproduksi, Gitar Sipoholon hanya menggunakan kayu nangka, ingul, dan goti.

Untuk membuat 1 unit gitar akustik standar dibutuhkan 1 lembar kayu papan sepanjang 2 meter. Kayu terbaik adalah yang sudah cukup tua. Dengan memperhatikan serat, struktur, kekerasan, dan kandungan airnya.

Tetapi ketiga jenis kayu itu sekarang minim penanaman baru. Sementara penebangan, baik untuk pesanan pengrajin gitar maupun untuk pembukaan lahan, terus terjadi. Padahal jika beralih ke jenis kayu lain, itu akan menambah biaya produksi.

Bapak Kristian punya mimpi suatu saat nanti gitar buatannya bisa masuk ke pasar global dan dipakai oleh para gitaris ternama. Tidak sekedar pengiring nyanyian di warung tuak. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun