"Agama adalah candu masyarakat," ujar Karl Marx.
"Tuhan telah mati," kata Friedrich Nietzsche.
Dua pernyataan ini menjadi simbol dari pandangan modern yang menganggap agama sebagai penghambat kemajuan manusia. Bagi sebagian orang, agama identik dengan dogma, pengekangan kebebasan berpikir, dan keterbelakangan sains.
Namun, benarkah agama---terutama Islam---menjadi penghalang kemajuan?
Sejarah justru menunjukkan hal sebaliknya. Islam hadir bukan sebagai beban bagi pikiran manusia, tetapi sebagai cahaya yang menerangi jalan peradaban.
Islam Bukan Dogma, Tetapi Gerak Peradaban
Islam tidak hanya mengajarkan ibadah ritual, tetapi juga mendorong manusia untuk berpikir dan meneliti.
Al-Qur'an berkali-kali mengajak manusia untuk merenung dan menggunakan akal:
"Maka tidakkah mereka berpikir?" (QS. Al-A'raf: 184)
"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan..." (QS. Al-'Alaq: 1)
Ajaran ini menegaskan bahwa iman dan akal tidak bertentangan. Islam tidak menolak sains, justru meletakkan fondasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan, moral, dan sosial.