Mohon tunggu...
Monsy Zy
Monsy Zy Mohon Tunggu... Dosen Politeknik Negeri Pontianak PDD Putussibau -

Cogito Ego Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanita Bertubuh Anggun, Berhati Iblis

2 Oktober 2016   20:36 Diperbarui: 2 Oktober 2016   20:50 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tubuh yang najis dan hati yang rasis.Apakah benar tubuh itu najis? Bukankah oleh kebanyakan orang tubuh itu dianggap suci dan anggun? Bagaimana mungkin hati manusia menyimpan kata dan perasaan yang rasis? Rasis itu memandang sesama karena sekat suku, agama dan keyakinan. Tentang tubuh yang kelihatan dan hati manusia yang tak kelihatan, saya memiliki refleksi pribadi.

 Kadang aku lebih banyak tak percaya perihal tubuh yang dipertontonkan bagai malaikat tapi di sisi lain hatinya bagai iblis. Di manakah letak keiblisannya? Suatu ketika seorang wanita anggun berkata perihal tubuh yang suci. Bahwa tubuh adalah kuil bagi jiwa. Namun selang beberapa waktu tepat di hadapanku dia menjelekan kawannya secara gamblang. Sebagai pendengar setia saya hanya asyik mendengar ocehannya karena manusia berhati iblis hanya mau didengarkan daripada dinasehati. Nasehat baginya hanya aspirin yang menghilangkan rasa sakit sesaat. Saya bergumam dalam hati bahwa manusia ini sudah berprilaku sesat.

Di lain waktu, wanita yang bertubuh anggun dan menganggap diri suci itu malah mengagetkan banyak orang. Ternyata sudah 3 (tiga) bulan dia hidup bersama lelaki yang bukan pasangannya yang sah. Lain di bibir lain di hati. Itulah manusia.


 Hal terakhir yang paling menarik dari wanita anggun nan suci ini adalah tindakannya yang suka menyabung sesamanya laksana ayam sabung yang sedang diadu. Karena ulahnya, dua sahabat yang sudah menjalin pertemanan dalam waktu lama harus memisahkan diri dan mulai menabur kebencian satu sama lain serta mendeklarasikan diri sebagai musuh satu sama lain. Lagi-lagi itulah manusia. Jangan terlena dengan tampilan luarnya. Hal yang nampak bagi mata tidak menjamin dia itu menjadi sumber sukacita bagi yang lain. Kita mengharapkan surga datang dari aksi kasihnya malah yang dipertontonkannya adalah gambaran neraka yang sesungguhnya.

Waspadalah dengan manusia bertubuh malaikat tetapi berhati iblis. Sama seperti srigala berbulu domba. ....  Ah wanita..... Dirimu seperti pisau bermata dua tajam melihat kelemahan yang lain tetapi tumpul mengenal dirinya.

Top of Form

Bottom of Form

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun