Mohon tunggu...
Monsy Zy
Monsy Zy Mohon Tunggu... Dosen Politeknik Negeri Pontianak PDD Putussibau -

Cogito Ego Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Harapan dan Kenyataan

11 April 2016   13:27 Diperbarui: 11 April 2016   13:36 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peristiwa hidup adalah kenyataan yang kita alami. Kenyataan itu ada yang pernah diharapkan tetapi juga ada yang tidak pernah diharapkan. Kenyataan yang diharapkan adalah peristiwa hidup yang dilalui mellui sebuah perencanaan. Bangun pagi adalah aktivitas yang tidak masuk dalam kategori harapan dan kenyataan tetapi merupakan rutinitas yang dilalui secara mekanis. Walaupun di sisi lain kita pasti mengatur rencana untuk bangun pagi. apakah lebih awal atau agak terlambat. Tetapi ada peristiwa bangun pagi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kita menginginkan agar bangun pagi ternyata kita tidak terbangun.

Hidup manusia adalah pengejaran untuk mencapai tujuan. tujuan adalah goal. Goal merupakan sesuatu yang ingin dicapai, dan rencana adalah jalan yang perlu dilalui untuk meraih Goal. Ibarat peta, Goal adalah tempat yang ingin Anda tuju dan rencana adalah rute untuk mencapai Goal tersebut. Sebesar atau sekecil apapun Goal yang Anda buat, haruslah dapat memotivasi dan memberdayakan."

Hari ini saya kedatangngan tamu di sekolah. Tamu ini bukan dari instansi atau dinas tertentu, juga bukan orang tua murid yang datang berkomunikasi tentang anaknya dengan pihak sekolah, bukan juga para sales yang datang menawarkan produk baik produk kecantikan maupun produk rumah tangga. Dia datang menawarkan ide. Kami berdiskusi panjang lebar tentang konteks sosio-religius masyarakat pedesaan tempat dia berdiam dan mencari kebenaran hidup. 

Dia mau membangun kerjasama untuk menjawabi kegelisahan hidupnya berkenaan dengan keadaan dan kondisi kampung tempat ia tinggal sekarang. Ide yang ia tawarkan bukan perihal diskursus filsafat sosial tetapi tentang iman anak-anak di kampungnya yang tidak pernah disentuh oleh ajaran agama Katolik yang bersifat pedagogik.Saya siap membantu dan bekerjasama untuk mengadakan kegiatan pembinaan iman usia dini.

Tamu yang berjumpa dengan diriku adalah seorang mahasiswa Indonesia Mengajar yang sedang mengabdi di salah satu desa yang jauh dari keramaian. Dia berasal dari daerah Malang. Dan dari penuturannya bahwa ternyata dia lama hidup di Bogor yaitu sejak SD-SMA. Yang jelas dia menginggalkan keramian kota dan memilih untuk hidup di tengah perkampungan yang sepi. Jauh dari keramaian apalagi ke Mall dan pusat perbelanjaan lainnya. Jaringan selulerpun sangat sulit ditemukan. Jaringan kadang ada tetapi lebih banyak hilang jaringannya. Untuk mendapatkan Jaringan yang baik, dia harus ke tempat yang agak tinggi bahkan sesekali naik pohon.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun