Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemberdayaan dan Pendampingan Anak-anak Bawah Kolong Jembatan Kali Loji Pekalongan

26 Januari 2021   13:02 Diperbarui: 26 Januari 2021   13:19 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Suster Yunior menangani karya ini ditengah kesibukan tugas pokoknya (dok pri )

Awal  mula  datang  ke  Kali  Loji. 

Bermula  dari Maria  Katarina  Sri  Handayani yang  hatinya  terusik  setiap  kali  pergi  ke  gereja  melewati  jembatan  Kali  Loji. Dibawahnya  banyak  penghuni, yang  tidur  beralas  kardus, mencuci  beras dengan  air  kali  yang  amat  kotor  mengihitam  dan  berbau  amis. Disitu  banyak  anak-anak  bermain .

Katarina  yang  waktu  itu  sebagai  postulant (  calon  Suster SND ). Dia lulus SI Sosiology dan sebelumnya   telah  7  tahun dia terlibat  pada  LSM  yang  di  prakarsai  oleh  bapaknya  sebagai  anggota  DPR di  Ponorogo. Dia memang aktif  bergerak , terlibat pada  kegiatan  kemasyarakatan. Nah  melihat  kondisi orang orang  dibawah Jembatan  Kali  Loji,  dia  ingin  berbuat  sesuatu  terhadap  anak-anak.

Niatnya  itu  diutarakan  kepada  Pimpinan Postulan dan  juga  kepada  Provinsial ( Pimpinan Tinggi  Tarekat SND di  Indonesia) Gayung  bersambut, Katarinapun  diijinkan. Dia  bersama  rekannya sesama  postulant, mencari  cara  untuk  dapat  dibawah  Kali  Loji. Dia  berpura-pura  mengambil  air  untuk penelitian. 

Meskipun  banyak  yang  berwajah  sangar  menakutkan, niatnya  untuk mengentaskan  anak-anak  dari  buta  hurup tak  pernah  surut. Minggu  berikutnya, Katarina  datang  lagi  tepat  pada  tanggal  27 September, 2000, hari  Pesta  Santo  Vinsensius  pencinta  orang  miskin.

Dirasakan  Tuhan  memberkati  niat  ini.   dia  membawa  buku  dan  mainan yang  ada  hurup dan  gambar  buah-buahan. Katarina minta  orang  tua mereka   apa  boleh mengajar  anak-anak  baca, tulis  dan  mengenal  warna, nama  buah, sayur   dan  yang  lain.

Mereka  memperbolehkan  bahkan  mereka  sangat  senang.  Akhirnya semua  berjalan  lancar Katarina  dan  temannya Evelia  setiap Minggu  mulai  mengajar  dibawah  Kolong  Jembatan  Kali  Loji.

Sr Katarina Maria penggagas kerasulan kali Loji, foto saat Immersion di India (dok pri )
Sr Katarina Maria penggagas kerasulan kali Loji, foto saat Immersion di India (dok pri )
Suatu  saat  salah  satu  warganya  ada  yang  sakit, seorang  perempuan  setengah  baya. Katarina  membawanya  ke  RS  Budi  Rahayu  milik  kami  para  Suster  SND. Ada  suster  yang  tidak  setuju, namun  niat  baik  itu  dibuktikan  dengan  ketulusan  ingin  menolong.  Maklum hidup  dalam  komunitas  mesti  ada  perbedaan  pendapat. Namun  setelah  pimpinan  menerangkan  bahwa  semua  telah  diberi  ijin, maka  karya  itupun  berlanjut.

Singkat  kata  singkat  cerita, hubungan para  suster  dengan  penghuni  Kali  Loji  telah  terjalin  baik. tidak  hanya  postulant  yang  didampingi oleh  Sr  Maria  Robertin (  yang  waktu  itu  sebagai  Pemimpin  para  Postulan ) yang  memang  punya  kepedulian  dengan  mereka  yang  terpinggirkan, namun  para  Yunior  juga  dilibatkan  sehingga  staf  yang  mengajar  di bawah  jembatan  Kali  Loji  bertambah  banyak.

Kegiatan dan Pendampingan Anak  di Bawah Jembatan

            Kebahagian dapat dirasakan jika didasari oleh semangat yang tulus bebas dan kesediaan diri untuk berbagi mau menerima sesama sebagai saudara dengan latar belakang yang berbeda terkebih bagi mereka yang lemah miskin tersingkir dan di fabel hal ini karena cinta Tuhan dan rahmat yang Ia berikan sangat besar . BETAPA BAIKNYA TUHAN YANG MAHA BAIK karena DIA ada dalam diri sesama .

Pelayanaan  itu  dilandasi suatu  wujud  nyata  dari  refleksi  dalam rangka perayaan pesta 150 tahun  berdirinya SND tepatnya 1 oktober 2000,yang bertepatan juga pada tahun Yubelium. 

Komunitas postulan diajak menemukan makna dari tahun syukur ini Melalui studi dan refleksi dengan lebih mengatualisasikam semangat Kongregasi yaitu semangat Pendiri SND, yakni Sr Maria Aloysia dan Sr Maria Ignasia yang memperhatikan kaum lemah miskin dan tersingkir.Maka  pemberdayaan  itu  semakin dilaksanakan  dengan  lebih  professional, dibuatlah  rencana terprogram dan  tindakan  nyata sebagai  berikut:

Para Suster Yunior menangani karya ini ditengah kesibukan tugas pokoknya (dok pri )
Para Suster Yunior menangani karya ini ditengah kesibukan tugas pokoknya (dok pri )
 

Suasana belajar (dok pri )
Suasana belajar (dok pri )

VISI DAN MISI

VISI :

Menghadirkan Belas Kasih Allah yang memberdayakan dan meningkatkan hidup yang lebih layak bagi penghuni bawah jembatan.

MISI :

  • Mau hadir dimasyarakat bersama penghuni bawah jembatan dengan keterbukaan, perhatian dan kasih
  • Memberi pengarahan / pendidikan untuk perubahan metalitas dan gaya hidup mereka.
  • Memberikan pendidikan bagi anak-anak dan mempersiapkan anak yang sudah usia sekolah untuk dapat memperoleh pendidikan formal di sekolah.
  •  Memberikan pertolongan dan usaha pemberdayaan untuk hidup sosial ekonomi sesuai       kebutuhan dan kemampuan ( usaha ekonomi produktif ) agar penghuni mempunyai            penghidupan yang lebih baik.

 SITUASI DAN TEMPAT PADA TAHUN 2000

Tempat tinggal dan lingkungan di bawah  jembatan sungguh tidak sehat baik secara fisik,

     sosial maupun moral.  Tempatnya yang  penuh  sampah  memang tidak layak untuk menjadi

     tempat tingal karena :

  • Tempat ini ditepi sungai besar yang tidak luput dari banjir dan airnya berwarna hitam, bau akibat limbah pabrik batik, lokasi demikian lah yang menjadi tempat tinggal mereka.
  • Tempat ini juga dihuni oleh orang-orang yang mempunyai kebiasaan hidup yang tidak terpuji bahkan tersingkir dari masyarkat seperti berjudi, minum-minum dan sesekali menjadi tempat pelacuran, sehingga lokasi ini tidak hanya menjadi tempat tinggal mereka tetapi juga rang-orang luar yang memang ingin berjudi, mabuk dll.
  • Ada sedikit tanah lapang yang bisa menjadi tempat ibu-ibu bersama memasak, makan dan bermain, juga untuk tidur dan menyimpan barang-barang.
  • Mereka membuat skat-skat seperti kamar, dengan papan dan kardus diatas besi kerangka jembatan sungai loji ini tetapi pada malam hari dan kalau banjir banyak diantara mereka yang tidur dipasar atau emperan toko

Sr Robertin mendampingi para Postulan dan Sr Yunior ( dok pri )
Sr Robertin mendampingi para Postulan dan Sr Yunior ( dok pri )

Situasi  dan  Tempat pada  Tahun  2020

  • Tempat tinggal dan lingkungan sekarang sudah mulai tertata begitu pula kondisi sosial sudah mulai tertata dan lebih bermoral dengan beberapa langkah yang kami dampingi diantaranya adalah dengan;
  • Memberi pendampingan akan pentingnya kesehatan
  • Memberi bantuan tempat sampah di pinngir-pinggir jalan.
  • Memberi pendampingan tentang budi pekerti dan sosial.

Dalam situasi pandemi terus belajar ( dok pri )
Dalam situasi pandemi terus belajar ( dok pri )

Karakteristik Penghuni  pada  tahun  2000

  • Penghuni tetap bahwa jembatan ini terdiri dari 2 lansia, 2 orang janda dan 3 pasang suami istri dengan 11 anak dan 2 orang muda per tahun 2000.
  • Pekerjaan mereka menjadi pengemis disekitar Pom bensin, mal-mal,pasar,pemulung,preman pasar tapi ada juga yang berjudi, dorong becak untuk mempertahankan hidup.
  • Mereka tidak ada yang mengikuti pendidikan formal selain seorang bapak yang pernah mengkuti kegiatan belajar di pondok pesantren, sehingga anak-anak pun banyak yang tidak bisa membaca dan menulis.
  • Dari segi kesehatan mereka juga tidak pernah memperhatikannya. Penyakit yang sering muncul diare, gatal-gatal, batuk, telinga keluar cairan terus, cacingan (terutama bagi anak-anak)
  • Karakteristik Penghuni  pada  tahun  2018
  • Penghuni tetap bawah jembatan terdiri dari 25 kepala keluarga. Dengan jemlah Lansia 5, 3 janda, 16 Pasangan keluarga 21Anak-anak usia sekolah TK,SD SMP dan 8 Anak muda per 2018
  • Pekerjaan mereka sudah mulai tertata bekerja sebagai buruh di toko,Pabrik rambut,Jasa pelayanan di warung makan,buruh nelayan kapal, Pemulung,jualan kecil-kecilan (hasil pendampingan ekonomi produktif) pabrik gas dan jasa dorong becak.
  • Setalah pendampingan anak-anak dari mereka sudah menempuh pendidikan formal sampai SMP dan sudah bisa membaca dan menulis.
  • Sedangkan dari segi kesehatan sekarang mereka sudah mengenal kebersihan dan mengerti akan bahayanya air yang terkena obat batik dan sudah tersedia air bersih

Sesekali keliling kampung ( dok pri )
Sesekali keliling kampung ( dok pri )

Bentuk  Intervensi 

Bentuk intervensi yang kami buat dari awal bersepakat untuk menghindari pelayanan yang semata-mata hanya karitatif tetapi yang bersifat membantu memerdayakan orang miskin. Maka bentuk pelayanaan yang dibuat :

  • Hadir mengunjungi warga kolong jembatan secara rutin / terprogram
  • Mengajar, menulis, membaca, dan berhitung budi pekerti bagi anak-anak, khususnya bagi anak yang sudah usia sekolah untuk dapat menerima pendidikan formal, tidak hanya dipaksa mengemis.
  • Mengobati atau mengusahakan pengobatan bagi yang sakit baik dengan Gereja maupun dengan Rumah Sakit Budi Rahayu.
  • Memberi makanan yang bergizi bagi anak-anak
  • Secara tidak formal memeberikan pendidikan penyadaran sosial, moral, kesehatan, terutama kepada orang tua menjadi tahu dan sadar akan apa tanggung jawabnya terhadap anak mereka.
  • Memberikan bantuan karitatif yang sungguh dibutuhkan seperti pakaian pantas pakai, makanan, pengobatan dsb.
  • Mengusahakan kemungkinan pekerjaan yang sesuai/ usaha pengembangan ekonomi

Strategi  Pelayanan 

  • Hadir secara rutin mengunjungi bahwa jembatan untruk menjalin relasi saling percaya dan yang dekat dengan penghuni..
  • Menjalin kerja sama dengan pihak yang dapat dilibatkan yaitu PANTI Asuhan Marganingsih Mitra SND,RSU Budi RAHAYU,Sekolah TK Santo Yosef Pekalongan
  • Mengusahakan dana yang dibutuhkan seperti untuk dana pendidikan / sebagai oarang tua asuh agar anak dapat sekolah.
  • Bersama-sama anak SMP PIUS pekalongan dan SMA lainnya untuk peduli kehidupan sosial.

Bermain bersama mereka (dok pri )
Bermain bersama mereka (dok pri )

Hasil  yang  Sudah  Dicapai

  • Para suster dapat hadir dan terlibat dimasyarakat secara nyata dan Masyarakat sudah mengenal baik dengan para Suster
  • Rumah Sakit Umum Budi Rahayu Melayani pengobatan warga bugisan dengan pelayanan yang penuh kasih.
  • Panti Asuhan Marganingsih Lasem memberi bantuan alat tulis untuk anak-anak..
  • Penghuni sudah nampak ada perubahan seperti :
  • Kebiasaan berjudi dan minum-minum dilingkungan itu sudah berkurang
  • Anak-anak yang berusia sekolah sudah dapat mengikuti pendidikan formal sampai jenjang sekolah menegah peertama.
  • Penghuni sudah lebih berwawasan luas dan berpikir untuk hidup yang lebih baik dan berusaha untuk meningkatkan martabat mereka
  • Membuka keterlibatan dari banyak pihak untuk kerjasama
  • Karya ini didukung oleh pihak gereja juga keuskupan menjadi karya paroki.
  • Dalam pendidikan anak-anak dapat mengikuti dengan baik dan berpotensi dalam bidang olahraga terutama olah raga renang lari dan dalam mata pelajaran membatik.
  • Setiap hari raya keagamaan dan kenaikan sekolah sudah terprogram memberi bantuan sembako dan alat tulis kami bekerjasama dengan beberapa pihak.
  • Warga sudah memiliki KTP dan kartu KK
  • Untuk jasa pelayanan Kesehatan (Kartu Indonesia Sehat) Masih dalam Proses.

Bersama para donatur &pemerhati (dok pri )
Bersama para donatur &pemerhati (dok pri )
Kegiatan Sosial kongregasi SND ini  masih berlanjut sampai sekarang Para Suster Yunior  ditugaskan  untuk  mengajar  dan  mendampingi mereka, ditengah  tugas  pokok  dan  kesibukkannya  dengan banyak dukungan dari Gereja Paroki Santo  Petrus  Pekalongan dan masyarakat secara luas.Bahkan  kami  dipinjami dari  PEMDA Rumah  (  bekas  tempat Percetakan  yang  sudah  tutup) di  daerah  Bugisan  Jl  Rajawali, Panjang  Wetan. Tuhan  Sungguh  Maha  Baik  yang  menggerakkan  hati  para  donator  dan  banyak  orang untuk  semakin  peduli  dengan  sesamanya.***

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

26  January, 2021

Artikel  ke :247

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun