- Sejak awal dunia, Alkitab sudah memberitahu bahwa Tuhan memiliki tubuh.
Inilah yang menjadi gambaran dari tubuh Adam dan Hawa. Tuhan menciptakan manusia itu menurut gambar dan rupa-Nya. Tuhan memiliki tubuh karena itu Ia menciptakan Adam dan Hawa memiliki tubuh. Tubuh Tuhan Yesuslah yang menjadi gambaran akan tubuh Adam dan Hawa.
Allah juga adalah Roh, itulah mengapa manusia memiliki roh. Allah memiliki kepribadian, itu sebabnya manusia memiliki kepribadian. Allah memiliki sifat, itulah juga sebabnya manusia memiliki sifat.
- Ibrani 10:5 mencatat "Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan  persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku". Dalam ayat ini, Tuhan Yesus berkata kepada Bapa di Surga "Korban dan  persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku". Bapa sudah menyediakan tubuh bagi Kristus sebelum Dia lahir menjadi seorang bayi. Sebelum Dia menjadi seorang bayi, Dia sudah ada.
      b. Sudut pandang Filosofis
Kekekalan tidak berada di dalam waktu. Waktulah yang berada dalam kekekalan. Alam semesta diciptakan di dalam waktu. Sekalipun waktu adalah fakta mentah yang tidak dapat didefinisikan "secara tepat" tetapi waktu itu ada. Sama seperti gerak dalam dunia sains tidak dapat di definisikan "secara tepat" tetapi yang jelas gerak itu ada.
     Â
Dalam Yohanes 8:58 secara tidak langsung, Tuhan Yesus sedang menyatakan bahwa diri-Nya kekal "sebelum Abraham jadi, Aku telah ada". Kekekalan adalah diri-Nya. Salah satu sifat Tuhan adalah kekal. Kekal artinya tidak memiliki awal dan akhir. Karena Tuhan adalah kekal, kekekalan tidak menampung-Nya, karena Dialah kekekalan itu. Kekekalan bukan sesuatu yang berada di luar diri Tuhan, karena kekal adalah sifat-Nya.
Bidang ilmu ini membenarkan pernyataan Tuhan Yesus, bahwa Ia ada sebelum Abraham ada. Pernyataan itu benar pada dirinya sendiri sama seperti Ia menyebut dirinya adalah Kebenaran. Pernyataan-pernyataan ini benar pada dirinya sendiri karena Yesus Sang Kebenaran yang menyatakannya.
       c. Sudut pandang Teologis
Â