Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebelum Tuhan menjadi Bayi

5 November 2022   07:39 Diperbarui: 5 November 2022   07:53 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjadikan semua manusia termasuk Abraham. Kalau Tuhan yang menciptakan Abraham maka keberadaan Tuhan sudah pasti lebih dahulu ada dari Abraham. Tidak mungkin pencipta belakangan ada setelah ciptaan-Nya ada, ini jelas tidak masuk akal.

Sebagai manusia, Yesus masih berumur 31 tahun saat Dia berkata "Aku sudah ada sebelum Abraham ada" namun sebagai Allah, Ia sudah ada dari kekal. Dari kekekalan Dia datang merendahkan diri-Nya menjadi manusia. Ia meninggalkan kemuliaan surga bahkan hingga lebih rendah dari malaikat sebagaimana yang tertulis dalam Ibrani 2:9 dan Filipi 2:5-8.

Dapat ditambahkan bahwa ketika Allah mengambil rupa manusia, Ia tidak menggunakan keilahian-Nya dengan bebas, melainkan Ia membatasi diri-Nya dalam menggunakan kemahakuasaan-Nya. Jadi, Yesus ketika menjadi manusia tidak kehilangan keIlahian-Nya, Ia hanya membatasi diri-Nya dari penggunaan kekuasaa-Nya dengan bebas.

Dr. Peter Wongso menjelaskan bahwa "Pra-eksistensi menunjukkan sebelum alam semesta dan manusia ada, Ia sudah berada. Ini menunjukkan bahwa Ia berada di atas segala sesuatu, Ia tidak dibatasi oleh materi, dan segala sesuatu adalah berasal dari pada-Nya"

            D. Sudut Pandang "Kemungkinan"

 

Ada tiga kemungkinan yang dapat diuraikan mengenai pernyataan Yesus dalam Yohanes 8:58. C. S Lewis menulis tiga kemungkinan tersebut :

1. Yesus adalah seorang pembohong. 

Kalau Yesus pembohong, maka sangat kecil kemungkinan Dia akan memiliki pengikut. Data Alkitab berkata bahwa Yesus memiliki banyak pengikut, hal ini tentunya meruntuhkan kemungkinan bahwa Yesus adalah seorang pembohong. Jika Yesus berbohong tentang keberadaanNya sebelum Abraham maka Dia bukanlah seorang nabi, sebagaimana yang di imani oleh orang-orang Yahudi.

2. Yesus adalah orang gila.

Kalau Yesus orang gila adalah lebih tidak masuk akal untuk mempercayai apa yang Dia katakan. Bagaimana mungkin orang waras akan mempercayai seorang yang dia tahu tidak waras. Ini tidak mungkin. Di sini Yesus terlihat sangat waras terbukti dari setiap perkataan yang diutarakan-Nya dan bagaimana orang-orang Yahudi menjawab dengan tepat semua pernyataan-Nya. Jadi, kemungkinan Yesus orang gila adalah kemungkinan yang tidak mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun