Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sok Tahu Itu Berbiaya Mahal!

20 November 2023   10:52 Diperbarui: 20 November 2023   12:01 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pribadi, canva, 2023

Bagi sebagian orang cerita ini, tidak aneh. Banyak ditemukan dalam keseharian kita. Tetapi, kiranya, tetap perlu disampaikan di sini, terkait dengan pengalaman pribadi yang  terbaru saat ini.

Kejadiannya itu, adalah hal biasa.  Accu (aki) atau sumber energi listrik kendaraan roda empat (mobil), mati.  Banyak hal yang menjadi penyebab, matinya aki mobil. Tetapi, kita tidak bermaksud untuk membincangkan masalah ini. Karena masalah itu, sudah banyak diulas dan diceritakan oleh banyak orang.  Narasi yang akan disampaikan di sini, lebih mengarah pada kelakuan orang dalam menghadapi situasi serupa ini. 

Beginilah, kisah itu bermula.

Sore itu. Sabtu. Di pekan ketiga, dibulan ke sebelas. Keluarga berencana untuk liburan akhir pekan. Kegiatannya tidak aneh-aneh, mencari kolam renang atay water boom yang asyik dan enak di nikmati, khususnya oleh anak-anak rentangan usia 3-15 tahunan. Anak-anak kami di usia itulah, yang sudah menagih kegiatan ini. Sehingga mau tidak mau, sebagai orangtua mengalah pada situasi dan keadaan.

"Yah, cek dulu mobilnya, bensin atau apalah, biar besok pagi, tinggal berangkat.." pesan istriku. Bukan sekedar pesan, kalimat itu, sudah tentu bernuansa perintah, yang tidak boleh diabaikan. Karena itu, tidak membutuhkan waktu lama, saya pun menuju kendaraan untuk melakukan pengecekan mobil, yang hampir dalam sepekan terakhir tidak pernah dipakai keluar untuk jarak yang jauh.

"cesessss...cesesssss" suara kontak kendaraan secara berulang-ulang. Tidak ada suara lain, kecuali desisan.  

"Wah.." pikirku, "kenapa nih." dengan seketika itu, dan reflek saya pun mengontak teman, yang terbiasa dengan kendaraan roda 4. Bahkan, bila tidak salah ingat, menurut pengakuannya, dia menjadi pernah punya pengalaman menjadi supir truk, supir angkutan kota, atau angkutan umum. Saat ini, dia mengaku menjadi supir  pribadi sebagai pejabat kampus di Kota Bandung.

"wah, akinya bermasalah, Pak !" ungkapnya, "kita cek dulu, bisa dicash gak, kalau gak bisa, ya, terpaksa harus diganti.." mendengar saran tersebut, saya percaya saja. Lagi pula, saat itu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB, dan besok harus pergi ke luar kota untuk liburan. Maka tidak berlama-lama, saya kasih uang secukup permintaannya, untuk mengecek atau membeli aki mobil.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, setengah jam berikutnya sudah tiba lagi, dengan membawa aki mobil yang baru. Beda jenis, kalau yang kemarin aki kering, sekarang aki basah. "aki basah lebih tepat untuk kendaraan bapak, karena tidak dipakai tiap hari.." sarannya. 

Ok. Aku paham. "tolong lanjutkan pasang..!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun