Tiga jam setengah. Berdiri. Menunggu antrian. Bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Khususnya bagi diri ini, saat ini, di sini, dan saat itu. Sangat-sangat tidak menyenangkan. Namun, bagaimana lagi, semua ini, harus dihadapi dan dijalani.
Saat itu, aku sudah bersandar ke satu tiang gedung. Karena, pegal, kemudian pindah ke tiang yang lainnya. Karena pegal juga, kemudian beralih ke ruang dalam, kelalang keliling sambil berusaha menghapus kejenuhan dan kepenatan.
Dalam situsi serupa itu, tak disengaja, mataku tertuju pada sejumlah orang ada di depan mata. Terlihat, tampak mereka asik, hampir tak tampak kegelisahan yang saya rasakan saat itu. Mereka bercengkrama dengan teman sebangkunya, sambil menunggu panggilan dari petugas untuk giliran dirinya.
Iri rasanya. Mengapa mereka begitu nyaman, duduk, antri, dan bercengkrama di lokasi antrian, untuk waktu yang tidak sebentar. Iri rasanya, mengapa mereka dapat melakukan semua itu, sementara, kegelisahan dan kepenatan begitu terasa dalam diri ini.
"waduh, kalau kita diam saja, tidak ada kegiatan, bosan dong..?" ujar salah seorang  diantara mereka, dan obrolan itu nyaring terdengar di telinga. Kemudian, rekan cengkramanya memberikan persetujuan terhadap pandangan orang yang ada di sekitarnya.