Mohon tunggu...
Achmad Sukron Bilchal
Achmad Sukron Bilchal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Welcome...

NAMA: Achmad Sukron Bilchal NIM : 5130020089 KELAS/PRODI: 2B S1 MANAJEMEN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pungguk Merindukan Rembulan

6 Mei 2021   16:24 Diperbarui: 7 Mei 2021   00:11 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

~One.. 

~~Two.. 

~~~ Three.. Mulai... 

Riuh para penonton masih terdengar sayup sayup, para peserta lomba komat kamit memberikan penampilan terbaik mereka, mereka adalah orang orang beruntung yang bisa mengikuti perlombaan tersebut.


Kapan aku bisa berada di atas panggung itu? Kapan namaku bisa terpanggil seperti itu? Ingin sekali rasanya ketika itu aku berteriak sekuat kuatnya, air mata ini sangat sulit untuk kutahan.

Peratanyaan mulai berkecamuk di pikiranku, kapan? Kapan aku bisa membuat kedua orangtuaku bangga melihatku mengikuti lomba membaca kitab kuning?

Ya itulah kegalauan hati yang kualami sekarang, kawan.. kegalauan ini bukan masalah cinta atau pun harta, tapi ini adalah kegalauan tentang harapan yang kata orang orang mustahil dapat kuraih, mungkin kegalauan ini belum pernah kualami sebelumnya. Apakah aku hanya sebagai pungguk yang merindukan rembulannya? Ya mungkin sekarang aku layaknya seorang pungguk yang tidak akan bisa meraih rembulannya, hahaha bagaimana mungkin orang yang bodoh sepertiku bisa mengikuti perlombaan itu, orang yang belum tentu naik kelas.

Kalian tahu teman? Sekarang aku divonis oleh seorang guru bahwa aku tidak bakalan naik kelas kalau tidak bisa baca kitab kuning, pernyataan itu seketika menghantam hatiku sangat kuat, hancur bekeping keping, perih sekali, yaa inilah aku orang yang paling bodoh yang terpeleset masuk ke dalam lokal orang pintar.

Pernah suatu ketika saat belajar seorang guru mengatakan bahwa aku adalah sebuah "antimun bungkuak" itu adalah kata kata kiasan yang sering digunakan untuk orang yang tidak menjadi perhitungan sama sekali. Lengkap sudah mereka menghancurkanku dengan perkataan itu, tapi satu hal yang tak akan pernah hancur dalam diriku, satu hal yang tak akan pernah berajak pergi, ya itu adalah kemauan, kemauanku tak akan pernah hancur untuk menjadi yang terbaik, malahan dengan semua ini aku menjadi termotivasi untuk mengembalikan perkataan mereka.

Memang sekarang aku layaknya sebuah sampah yang hanya dipandang dengan sebelah mata atau mungkin tak akan pernah dipandang sama sekali, tapi aku yakin suatu saat nanti sampah ini akan didaur ulang dan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Tidak ada kata mustahil jika allah menghendaki, bahkan jika allah mengizinkan, seorang pungguk akan bisa meraih rembulannya kalau seorang pungguk itu mau berusaha dan tidak hanya pangku tangan saja, toh kebanyakan orang orang yang berhasil berasal dari kalangan sepertiku.

Dengan bermodalan bismillahirrahmanirrahim dan keinginan yang kuat, saya akan menunjukkan kepada dunia bahwa saya bisa melakukan hal yang mereka anggap mustahil.. Kita tunggu tanggal mainnya kawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun